Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan. (Metrotvnews.com/Roni K)
Bandung: Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, terus berupaya menata kawasan permukiman yang masuk dalam kategori kumuh, terutama di sempadan sungai. Kawasan kumuh masih ditemukan di sejumlah wilayah Kota Bandung, terutama di dekat aliran sungai.
Menurut Farhan, tidak mudah melakukan pembinaan warga yang tinggal di sempadan sungai. Pemkot Bandung pun harus sering turun ke lapangan untuk memberikan edukasi karena bangunan di sempadan sungai pun masuk dalam kategori rawan bencaba.
"Kalau masuk dalam kategori kumuh, masih ada, tapi belum luas, terutama yang ada di sempadan sungai," ujar Farhan di Balai Kota Bandung, Senin, 6 Oktober 2025.
Farhan menjelaskan, dalam dua minggu terakhir telah berkeliling ke 10 kelurahan untuk meninjau langsung kondisi lingkungan masyarakat. Berdasarkan hasil kunjungan tersebut, hampir semua kelurahan di Kota Bandung memiliki rumah yang berdiri di sempadan sungai, dan umumnya masuk kategori kawasan kumuh.
"Hampir semua kelurahan di Kota Bandung punya rumah di sempadan sungai, dan semuanya pasti kumuh," tandas Farhan.
Farhan mengaku saat ini lebih memprioritaskan langkah pembinaan kepada masyarakat, meski berdasarkan aturan, sempadan sungai merupakan kawasan yang tidak boleh dijadikan tempat tinggal permanen. Namun, pendekatan humanis tetap diutamakan agar warga dapat memahami dan bersedia ditata secara bertahap.
"Lebih ke pembinaan masyarakat, karena kalau menurut aturan sebetulnya tidak boleh ada bangunan di situ. Tapi kita bina dulu para warga yang tinggal di dalamnya," beber Farhan.
Farhan mengakui bahwa proses pembinaan masyarakat ini bukan hal yang mudah. Namun, Pemkot Bandung berkomitmen menjalankannya secara persuasif agar solusi yang diambil tidak menimbulkan masalah sosial baru.
"Pembinaan ini lumayan berat. Tapi kalau program Rutilahu dan lain-lain, insyaallah aman," tutup Farhan.