Sidoarjo: Tim SAR gabungan terus melakukan operasi pencarian korban dalam insiden ambruknya musala Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo. Hingga hari ketujuh atau Minggu, 5 Oktober 2025, tercatat 37 korban meninggal dunia dan 27 korban lainnya masih belum ditemukan.
"Berdasarkan data sementara, masih ada sekitar 27 korban yang diperkirakan tertimbun di lokasi runtuhan,” kata Deputi Penanganan Darurat BNPB, Budi Irawan di Sidoarjo, Minggu, 5 Oktober 2025.
Selama kurun waktu hampir enam jam pada Minggu dini hari, tim berhasil mengevakuasi 11 jenazah tambahan. Temuan ini meningkatkan total korban meninggal menjadi 36 orang, belum termasuk satu potongan tubuh.
Satu bagian tubuh manusia berupa kaki kanan telah ditemukan sehari sebelumnya. Potongan tubuh ini belum masuk dalam penghitungan korban jiwa resmi menunggu proses identifikasi Tim DVI.
Berdasarkan data akumulatif BNPB, total 167 orang tercatat sebagai korban dalam musibah ini. Sebanyak 141 orang telah ditemukan dengan rincian 104 selamat, 37 meninggal, satu pulang tanpa perawatan, delapan masih dirawat, dan 95 telah kembali beraktivitas. Angka 27 korban hilang masih bersifat prediksi sementara. Estimasi ini dapat berubah seiring dinamika lapangan dan banyaknya bagian bangunan yang belum terbongkar.
“Jumlah itu bisa saja berkurang atau bertambah. Kepastian baru akan diketahui setelah seluruh puing berhasil dibersihkan,” ucap Budi menjelaskan.
Budi menyampaikan target penyelesaian operasi pencarian dan pembongkaran. "Kami berharap seluruh area bisa selesai dibersihkan besok. Begitu reruntuhan sudah rata, semua akan terlihat jelas,” tandas Budi.
BNPB menargetkan proses pembongkaran dan pencarian korban dapat tuntas pada Senin, 6 Oktober 2025. Jika masih ditemukan korban tambahan, mereka akan langsung dibawa ke RS Bhayangkara untuk identifikasi.