Aktivis di kapal Global Sumud Flotilla yang diserbu militer Israel. Foto: Anadolu
Gaza: Aktivis yang ditahan dari Global Sumud Flotilla melakukan mogok makan tanpa batas waktu sejak ditahan oleh pasukan Israel. Hal tersebut dipastikan oleh the International Committee to Break the Siege of Gaza (ICBSG) pada Jumat 3 Oktober 2025.
“Beberapa aktivis yang ditahan di atas kapal armada yang diserang di perairan internasional mengumumkan bahwa mereka telah melakukan mogok makan tanpa batas waktu sejak saat penahanan mereka,” sebut pernyataan ICBSG, seperti dikutip dari Anadolu.
Salah satu aktivis yang saat ini masih ditahan Israel adalah Aktivis lingkungan Greta Thunberg. Dia menyerukan kepada masyarakat internasional untuk menekan pemerintah Swedia agar menjamin pembebasan para aktivis armada, menyusul pencegatan Armada Global Sumud Flotilla oleh Angkatan Laut Israel pada Kamis malam.
"Saya warga negara Swedia. Jika Anda menonton video ini, saya telah diculik dan dibawa tanpa persetujuan saya oleh pasukan Israel," klaim Thunberg dalam rekaman video yang dirilis.
"Misi kemanusiaan kami tanpa kekerasan dan mematuhi hukum internasional. Mohon sampaikan kepada pemerintah saya untuk menuntut pembebasan saya dan yang lainnya segera," desak Thunberg.
Angkatan laut Israel menyerang dan menyita hampir seluruh dari 44 kapal armada kemanusiaan tersebut pada hari Kamis dan menahan lebih dari 450 aktivis dari lebih dari 50 negara. Armada tersebut bertujuan untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza dan mematahkan blokade Israel terhadap wilayah tersebut.
Israel telah mempertahankan blokade di Gaza, rumah bagi hampir 2,4 juta orang, selama hampir 18 tahun.
Sejak Oktober 2023, pemboman Israel telah menewaskan lebih dari 66.200 warga
Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak. Badan-badan PBB dan kelompok-kelompok hak asasi manusia telah berulang kali memperingatkan bahwa Gaza semakin tidak layak huni, dengan kelaparan dan penyakit menyebar dengan cepat.