Basarnas evakuasi satu jenazah dari reruntuhan bangunan musala Ponpes Al Khoziny. Dokumentasi/ Basarnas Surabaya
Amaluddin • 5 October 2025 20:36
Sidoarjo: Tim Disaster Victim Identification Polda Jawa Timur kembali mengidentifikasi dua jenazah korban ambruknya musala Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo. Kedua korban teridentifikasi sebagai Nuruddin, 13, dari Bangkalan dan Ahmad Rijalul Haq, 16, dari Surabaya.
"Setelah dicocokkan, hasilnya menunjukkan dua jenazah tersebut benar atas nama Nuruddin dan Ahmad Rijalul Haq," kata Kabid Dokkes Polda Jatim, Kombes M Khusnan Marzuki, Minggu, 5 Oktober 2025.
Proses identifikasi dilakukan melalui pencocokan data ante mortem dan post mortem dengan berbagai metode ilmiah. Tim menggunakan pemeriksaan gigi, data medis, properti pribadi, dan sidik jari untuk memastikan identitas korban.
Usai proses identifikasi, kedua jenazah menjalani proses pemandian dan salat di RS Bhayangkara. Jenazah kemudian diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan di kampung halaman masing-masing pada malam hari.
Proses identifikasi untuk korban lainnya masih terus berlangsung secara intensif. "Kami terus bekerja maksimal siang dan malam untuk mempercepat proses identifikasi. Harapannya, seluruh korban dapat teridentifikasi secepat mungkin sehingga keluarga mendapatkan kepastian," pungkas Khusnan.
Dengan penambahan dua identitas baru ini, total korban yang berhasil diidentifikasi menjadi sepuluh orang. Hingga Minggu malam, 5 Oktober 2025, tim DVI telah menyelesaikan proses identifikasi untuk sepuluh jenazah.
Berikut daftar lengkap sepuluh korban yang telah teridentifikasi:
Maulana Alfan Ibrahimavic (13), Surabaya
Muhammad Mashudulhaq (14), Surabaya
Muhammad Soleh (22), Bangka Belitung
Rafi Catur Okta Mulya Pamungkas (17), Surabaya
Moch. Agus Ubaidillah (14), Surabaya
Firman Nur (16), Surabaya
Muhammad Azka Ibadur Rohman (13), Surabaya
Daul Milal (15), Surabaya
Nuruddin (13), Bangkalan
Ahmad Rijalul Haq (16), Surabaya
Proses identifikasi terus dilakukan untuk memberikan kepastian kepada keluarga korban. Tim DVI berkomitmen bekerja tanpa henti hingga semua korban berhasil teridentifikasi.