Pemprov DKI Pertimbangkan Usulan Pengenaan Tarif JakLingko

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung. Foto: Metrotvnews.com/Adinda Vinka.

Pemprov DKI Pertimbangkan Usulan Pengenaan Tarif JakLingko

Anggi Tondi Martaon • 30 October 2025 17:32

Jakarta: Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dimita mengenakan tarif untuk mikrotans (JakLingko) daripada menaikan ongkos TransJakarta. Usulan yang disebut dari warganet itu bakal dipertimbangkan.

“Jadi, kadang kala, kita kasih gratis pun salah. Tapi nggak apa-apa, masukan itu akan kami pertimbangkan,” kata Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo dikutip dari Antara, Kamis, 30 Oktober 2025.

Kendati demikian, Pramono memang mengakui banyaknya keluhan masyarakat terkait pelayanan JakLingko. Seperti pengemudi ugal-ugalan, tidak ramah kepada penumpang, hingga membawa keluarga ikut bekerja.

Atas keluhan tersebut, masyarakat pun mengusulkan agar sebaiknya JakLingko yang sebelumnya gratis nantinya dipungut tarif. Diharapkan, kebijakan tersebut membuat sopir atau pramudi JakLingko tak lagi berlaku seenaknya karena kerap membuat penumpang tak nyaman.

“Memang, Mikrotrans ini, kami juga nggak mau seakan-akan sekarang menjadi milik pribadi. Di lapangan seperti itu. Nyetir bawa keluarganya, anaknya ada di sampingnya. Nggak boleh terjadi, tetap harus bekerja profesional,” jelas Pramono.

Baca juga: 

Pramono Garansi Penyesuaian Tarif TransJakarta Tak Memberatkan Masyarakat


Selain itu, Pramono menyampaikan besaran kenaikan tarif Transjakarta masih dikaji. Namun, Pramono memastikan kenaikan tarif pasti akan terjadi.

Menurut Pramono, meskipun tarif saat ini masih berlaku, beban subsidi yang ditanggung Pemprov DKI cukup besar. Saat ini, Pemprov DKI harus menanggung subsidi hingga Rp9.700 per tiket.

Ilustrasi Mikrotrans (JakLingko). Foto: Humas TransJakarta.

Kondisi ini kian terasa berat mengingat dana bagi hasil (DBH) dari pemerintah pusat untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) pada 2026 dipangkas hingga Rp15 triliun.

“Kami sedang memfinalkan untuk itu. Sebenarnya di tarif yang lama pun, kami sudah memberikan subsidi per tiket Rp9.700. Kan terlalu berat, kalau terus-menerus seperti itu apalagi DBH-nya dipotong,” ungkap Pramono.

Terlebih lagi, Pramono juga sempat mengklaim bahwa sebagian besar tarif transportasi umum di Jakarta merupakan yang paling murah dibandingkan dengan daerah lainnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Anggi Tondi)