Kresna Patra Ajak Difabel di Kemusu Boyolali Bangkit dan Produktif

Sugiyarto, salah satu difabel anggota Konunitas Kresna Patra. Metrotvnews.com/ Triawati Prihatsari

Kresna Patra Ajak Difabel di Kemusu Boyolali Bangkit dan Produktif

Triawati Prihatsari • 28 October 2025 18:13

Boyolali: Menjadi seorang difabel bukan perkara mudah untuk mendapatkan pekerjaan atau menghasilkan uang. Namun komunitas inklusi di bawah pendampingan PT Pertamina Patra Niaga, Kreasi Inklusi Nusantara (Kresna) Patra telah membuktikan bahwa kaum difabel bisa mandiri.

Seperti dikisahkan seorang difabel lumpuh layu, warga Genemgsari, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali, Sugiyarto ini. Akibat kecelakaan terjatuh dari sepeda motor 25 tahun lalu, pria paruh baya tersebut menderita lumpuh layu.

Dari seseorang yang bisa beraktivitas kemanapun dan bekerja apapun untuk mencukupi kebutuhan keluarganya, mental Sugiyarto sempat down saat divonis lumpuh layu. Ia memilih mengurung diri dan enggan beraktivitas meratapi nasibnya.

Baca Juga :

 

Dalam Diam Mereka Berbicara pada-Nya, Kisah Para Santriwati Disabilitas Wicara Penghafal Al-Qur'an

Pemilik panggilan akrab Giyarto tersebut merasa hidupnya tak lagi berguna karena lumpuh. Tak ayal, peran mencari nafkah terpaksa beralih ke istrinya. Sang istripun tak memiliki pekerjaan tetap.

Hingga pada suatu hari setelah bertahun-tahun meratapi nasib, Giyarto didatangi salah satu aktivis penyandang disabilitas yang ada di daerahnya, Sri Setyaningsih. Tepatnya tahun 2019, Sri mengajak Giyarto bangkit dan beraktivitas kembali.

Diketahui Sri Setyaningsih merupakan pendiri sekaligus ketua Kelompok Kresna Patra. Giyarto mengakui tak langsung menerima ajakan Sri untuk kembali bangkit saat itu. 

"Saya diajak ayo kita keluar, bareng teman-teman. Maksudnya biar saya nggak murung di rumah terus, biar pulih kembali mentalnya. Saya kemana-mana kan didampingi istri dan anak. Saat itu saya belum percaya diri. Jadi saya nggak langsung mau dengan ajakan Bu Sri," ungkap Giyarto di Boyolali, Selasa, 28 Oktober 2025. 

Gencar Mengajak Giyarto 

Sri tidak hanya sekali mendatangi Giyarto dan mengajak untuk bergabung dengan komunitasnya. Sri gencar mengajak Giyarto untuk keluar dan bergaul dengan teman sesama difabel. 

Kedatangan berikutnya, Sri mengajak petugas dari Dinas Sosial Boyolali dan beberapa teman disabilitas. Dia terus mengajak agar Giyarto bangkit seperti teman-teman difabel yang lain. 

"Saat itu saya baru sadar, ternyata ada banhak orang yang kondisinya jauh lebih parah dari saya. Tapi mereka tetap bersemangat dan menjalani hari. Mereka bahkan tetap bisa produktif bekerja. Ada yang nggak punya kaki, ada yang nggak punya tangan. Sampai akhirnya saya gabung dengan mereka dan saya merasa nyaman banget berada di tengah-tengah mereka," jelas Giyarto. 

Iapun mulai bangkit dengan usaha seadanya. Awalnya ia membuka jasa sol sepatu dibantu sang istri. Hingga ia sempat mendapatkan bantuan dari Kementerian Sosial berupa sepeda motor yang sudah dimodifikasi menjadi sepeda motor roda tiga.

Dalam perjalanannya, Giyarto kemudian remsi bergabung dengan Komunitas Kresna Patra. Dia mulai mengikuti berbagai pelatihan yang digelar untuk difabel. Tak hanya pandai memperbaiki sol sepatu, Giyarto juga lihai menjahit dari pelatihan yang diterimanya. 

"Yang pelatihan kan banyak, peserta bisa sampai puluhan. Jadi kami mengarahkan yang masih dari nol," ujar Giyarto.

Ia mengaku banyak mendapatkan berkah dan manfaat dari Komunitas Kresna Patra. Karena komunitas tersebut beroeran besar dalam prosesnya bangkit bangkit dan produktif. 

"Setiap orang memiliki keistimewaannya masing-masing. Dan bagi saya, Kresna Patra berhasil menghapus keterbatasan penyandang disabilitas," beber Giyarto. 

Tujuan Mulia Memberdayakan Disabilitas

Sementara Sri Setyaningsih selaku Ketua Kresna Patra mengungkapkan, dibentuknya Sanggar Kresna Patra yang merupakan program Corporate Social Responsibility (CSR) dari Pertamina Patra Niaga memiliki tujuan mulia yakni memberdayakan penyandang disabilitas melalui pelatihan keterampilan dan meningkatkan kemandirian.

Sri sendiri mulai aktif memberikan pelatihan bagi penyandang disabilitas sejak 2017. Sejak itu pula ia aktif menggandeng berbagai pihak agar kegiatan sanggar tersebut dapat terus berkelanjutan. Sampai kemudian bantuan datang dari Pertamina Patra Niaga. 

Di sisi lain, Area Manager Communication, Relations, and CSR Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah (JBT), Taufiq Kurniawan, menjelaskan ada empat dari lima program disabilitas Pertamina di Jawa Tengah berada di Kabupaten Boyolali. Tujuan utama dari program tersebut adalah untuk memberdayakan kaum difabel agar mereka dapat menjadi lebih mandiri secara ekonomi dan sosial.

"Diharapkan Pertamina mampu ikut mewujudkan tujuan pembangunan yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Di Boyolali, bantuan dari Pertamina untuk penyandang disabilitas bukan hanya ditujukan kepada Kresna Patra, tetapi juga ada Srikandi Patra, Difabel Ampel, dan Pandawa Patra," ungkap Taufiq. 

 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Deny Irwanto)