Jaringan Online Scam Kamboja Dikabarkan Pindahkan Operasi ke Thailand

Lokasi pekerja online scam di Kamboja. Foto: Amnesty International

Jaringan Online Scam Kamboja Dikabarkan Pindahkan Operasi ke Thailand

Fajar Nugraha • 23 October 2025 06:34

Bangkok: Media Korea Selatan, Sisa Journal, telah menerbitkan laporan eksklusif tentang meningkatnya gelombang kejahatan siber transnasional, yang mengungkapkan bahwa jaringan online scam atau penipuan yang baru-baru ini meninggalkan Kamboja kini kembali beroperasi di Thailand.

Laporan tersebut mengutip wawancara dengan seorang manajer menengah asal Tiongkok yang bekerja untuk salah satu organisasi kriminal tersebut yang berbasis di Thailand. Ia mengakui bahwa meskipun ada tindakan keras yang gencar di Kamboja, industri penipuan tetap sangat menguntungkan dan diperkirakan akan terus berkembang selama dua hingga tiga tahun ke depan.

Seperti dilansir dari The Straits Times, Kamis 23 Oktober 2025, meskipun prosedur imigrasi Thailand telah diperketat, ia mengatakan sindikat masih berhasil menghindari penegakan hukum.

Manajer tersebut menjelaskan bahwa pelamar kerja diperiksa secara ketat – mereka yang memiliki catatan perjalanan ke Myanmar, Laos, atau Kamboja secara otomatis ditolak, karena imigrasi Thailand memantau secara ketat para pelancong dari negara-negara tersebut karena kekhawatiran tentang aktivitas ilegal.

Target perekrutan utama sindikat adalah pemuda Korea Selatan berusia antara 20 dan 30 tahun, karena mereka yakin bahwa mereka yang berusia di atas 40 tahun tidak memiliki keterampilan komunikasi yang dibutuhkan untuk operasi phishing suara.

Para pelamar ditawari paket gaji mingguan yang menggiurkan, dengan pekerja terampil yang kabarnya berpenghasilan antara 10 juta won hingga 15 juta won atau sekitar Rp115 juta hingga Rp173 per minggu. Level pekerja itu termasuk:

Level 1 (pekerja pemula): Bertugas melakukan panggilan telepon berulang-ulang untuk mengidentifikasi calon korban.

Level 2: Menggunakan keterampilan persuasif untuk memikat target agar melakukan penipuan.

Level 3 (operator senior): Anggota berpengalaman dengan pengetahuan keuangan yang menangani operasi kompleks.

Sindikat ini menegakkan dua aturan ketat –,dilarang minum alkohol pada hari kerja dan dilarang menggunakan narkoba,– untuk mencegah bentrokan dengan polisi yang dapat mengungkap basis mereka. Anggota juga dilarang bertukar informasi pribadi.

Pelamar harus menyerahkan salinan paspor, catatan kesehatan, dan, yang mengejutkan, laporan latar belakang kriminal. Manajer mengatakan hal ini untuk membantu mengidentifikasi tersangka jika terjadi pencurian internal, dan menambahkan bahwa bahkan mereka yang memiliki catatan kejahatan seksual pun dianggap berisiko bagi operasi.

Sementara itu, kepolisian Korea Selatan sedang berkoordinasi dengan pihak berwenang Kamboja untuk menyelamatkan para korban Korea Selatan. Namun, Sisa Journal melaporkan bahwa meskipun tindakan keras semakin intensif, geng-geng penipu terus bermunculan kembali – beberapa di antaranya telah pindah dan merekrut anggota baru di Thailand. Manajer tersebut mengakui bahwa organisasinya saat ini mempekerjakan setidaknya 12 warga Korea Selatan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)