Pesawat jet tempur F/A-18E Super Hornet. (U.S. Navy)
Willy Haryono • 29 April 2025 11:02
Washington: Sebuah pesawat jet tempur F/A-18E Super Hornet milik Angkatan Laut Amerika Serikat jatuh ke Laut Merah pada Senin 28 April 2025 setelah tergelincir dari dek kapal induk USS Harry S. Truman saat sedang ditarik ke dalam hanggar. Nilai pesawat tempur tersebut diperkirakan mencapai USD60 juta atau sekitar Rp970 miliar.
Menurut keterangan resmi Angkatan Laut, insiden terjadi ketika pesawat tempur dari Skuadron Tempur 136 itu sedang dalam proses penempatan rutin di hanggar bawah.
"Jet F/A-18E sedang ditarik di dek hanggar saat kru kehilangan kendali atas pergerakannya. Pesawat dan traktor penariknya jatuh ke laut," ungkap pernyataan tersebut.
Dua awak yang berada di dalam kokpit dan traktor penarik berhasil menyelamatkan diri sebelum pesawat dan alat berat itu terjun bebas ke laut. Seorang pelaut mengalami luka ringan dan seluruh personel dilaporkan selamat. Investigasi telah dimulai untuk menentukan penyebab kecelakaan.
Mengutip dari CBS News, Selasa 29 April 2025, kapal induk USS Truman, yang telah berbulan-bulan ditempatkan di Timur Tengah, memainkan peran penting dalam operasi militer AS terhadap pemberontak Houthi di Yaman. Jet-jet tempur dari kapal induk ini menjadi bagian dari serangan udara harian yang diluncurkan oleh Komando Pusat AS (CENTCOM), bersama dengan drone, kapal perang, dan pesawat pembom.
Belum ada kejelasan apakah akan dilakukan upaya pencarian dan pengangkatan pesawat dari dasar Laut Merah, mengingat besarnya nilai dan sensitivitas teknologinya.