Warga Jepang mengunjungi Kuil Yasukuni di Tokyo. (Anadolu Agency)
Beijing: Pemerintah Tiongkok secara resmi mengajukan protes setelah Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba memberikan persembahan ritual ke Kuil Yasukuni, dan puluhan anggota parlemen juga mengunjungi kuil kontroversial tersebut di Tokyo.
Media pemerintah Tiongkok melaporkan pada Rabu, 23 April 2025 bahwa Kedutaan Besar Tiongkok di Jepang menyebut tindakan Ishiba dan para anggota parlemen Jepang sebagai “penghinaan terang-terangan terhadap keadilan sejarah” dan mencerminkan sikap keliru Tokyo dalam menyikapi isu-isu masa lalu.
Dalam pernyataannya, Kedutaan Besar Tiongkok menyebut Kuil Yasukuni sebagai “simbol spiritual sekaligus alat dari militerisme Jepang dalam melancarkan perang agresi,” karena di dalamnya terdapat penghormatan terhadap 14 penjahat perang Kelas A yang divonis atas kejahatan serius selama Perang Dunia II.
Persembahan ritual dari PM Ishiba dikirim ke Yasukini pada Senin kemarin, sementara kunjungan sekitar 70 anggota parlemen Jepang dari berbagai partai politik berlangsung satu hari setelahnya, bertepatan dengan dimulainya festival musim semi yang berlangsung selama tiga hari.
Reaksi Korea Selatan
Mengutip dari Anadolu Agency, Rabu, 23 April 2025, Kementerian Luar Negeri Korea Selatan turut mengungkapkan “kekecewaan mendalam" atas tindakan PM Ishiba dan kunjungan sejumlah legislator ke kuil yang telah lama memicu ketegangan diplomatik di kawasan Asia Timur itu.
Kuil Yasukuni didirikan pada 1869 oleh Kaisar Meiji untuk menghormati tentara Jepang yang tewas dalam berbagai konflik sejak Restorasi Meiji. Saat ini, tempat tersebut menjadi monumen bagi sekitar 2,5 juta korban perang, termasuk 14 individu yang divonis sebagai penjahat perang setelah Perang Dunia II.
Kunjungan pejabat Jepang ke kuil ini secara konsisten menjadi sumber friksi diplomatik antara Tokyo dan negara tetangganya, khususnya Tiongkok dan Korea Selatan. Kedua negara menilai tindakan tersebut sebagai bukti bahwa Jepang belum sepenuhnya mengakui dan bertanggung jawab atas agresi militernya di masa lalu.
Jepang pernah menjajah Semenanjung Korea dan melakukan invasi militer ke Tiongkok sebelum dan selama Perang Dunia II. Sejumlah politisi konservatif Jepang juga kerap dikritik karena dianggap meremehkan pernyataan penyesalan yang pernah disampaikan oleh pemerintah sebelumnya. (
Muhammad Reyhansyah)
Baca juga: Pria Tiongkok Ditangkap di Tokyo Terkait Perusakan Kuil Yasukuni
https://www.metrotvnews.com/read/N6GCgPqm-pria-tiongkok-ditangkap-di-tokyo-terkait-perusakan-kuil-yasukuni