Ditemukan Terpisah dari Kelompoknya, Anak Gajah Liar di Riau Mati

Gajah liar Yuni. BBKSDA Riau

Ditemukan Terpisah dari Kelompoknya, Anak Gajah Liar di Riau Mati

Media Indonesia • 12 August 2025 17:43

Riau: Anak gajah liar Sumatra (Elephas maximus sumatranus) bernama Yuni, yang ditemukan di Desa Gunung Mulya, Kecamatan Gunung Sahilan, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, pada 10 Maret 2025, dinyatakan mati. Yuni tidak mampu bertahan hidup, setelah berbagai upaya dilakukan tim Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau. 

BBKSDA Riau baru mengumumkan kematian anak gajah Yuni, hari ini, 12 Agustus 2025 atau lima bulan setelah kematiannya, pada 11 Aprik 2025, pukul 05.00 WIB. Anak gajah Sumatra itu mati, setelag melalui perawatan berupa asupan nutrisi buah buahan, cairan inpus dan upaya untuk memperoleh indukan asuh dari induk gajah yang baru melahirkan.

"Engak ditutupi. Kemarin kita menunggu hasil dari tes laboratorium. Mohon maaf sebelumnya," kata Kepala BBKSDA Riau Supartono, Selasa, 12 Agustus 2025.

Supartono mengungkap, berdasarkan hasil uji Histopatologi di Institut Pertanian Bogor (IPB), penyebab kematian anak gajah Yuni yaitu Pneumonia, hemoragia pada paru paru yang menyebabkan kegagalan pernapasan hingga kematian individu. Kemudian Gastroenteritis (radang pada lambung dan usus), yang terjadi menyebabkan dehidrasi dan malnutrisi sehingga terjadi ketedikseimbangan elektrolit dan kondisi hypovolomik shock berpotensi menyebabkan kematian individu. 

"Kondisi stress yang berkontibusi pada penurunan system pertahanan tubuh yang menyebabkan kerentanan hewan terhadap suatu infeksi bahkan kematian ( anak gajah stres karena terpisah dari induk dan rombongan gajah)," jelas Supartono.

Baca: 

Soal Lahan Konservasi Gajah di Aceh, Menhut: Sudah Mulai, Besok Evaluasi


Ia menjelaskan, Yuni merupakan anak gajah liar yang terpisah oleh kelompoknya. Gajah tersebut diselamatkan oleh tim WRU BBKSDA Riau. Kelucuannya menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung yang melihatnya.

Penyelamatan anak gajah Yuni diawali dengan upaya menggabungkan kembali dengan induk dan kelompoknya yang dilakukan oleh petugas WRU Balai Besar KSDA Riau, tapi tidak berhasil. Kemudian, anak gajah Yuni segera dievakuasi ke Pusat Latihan Gajah (PLG) Minas Kabupaten Siak agar memperoleh asupan nutrisi dan perawatan yang intensif.

Selama tiga hari berada di PLG Minas, \anak gajah tidak mau menyusu dari susu formula. Upaya selanjutnya tim medis BBKSDA Riau berupaya untuk mendekatkan anak gajah Yuni ke indukan gajah lain di PLG Minas, namun indukan gajah lain menolak.

Upaya selanjutnya, anak gajah Yuni dipindahkan ke Pusat Latihan Gajah (PLG) Sebanga Kabupaten Bengkalis, dengan harapan memperoleh indukan asuh dari induk gajah yang baru melahirkan. Namun indukan gajah tersebut juga menolak. Sehingga asupan nutrisi diupayakan dari pemberian buah-buahan.

Dia  menerangkan bahwa anak gajah Yuni cenderung berperilaku hiperaktif, sehingga dibuatkan kandang sementara untuk membatasi pergerakannya dengan pengawasan intensif dari satu orang dokter hewan dan tiga mahout gajah. Kemudian padal 8 April 2025, kondisi anak gajah menunjukkan penurunan kesehatan dan nafsu makan, tim medis BBKSDA Riau selanjutnya melakukan upaya penanganan dengan memberikan nutrisi berupa air gula dan elektrolit sampai kondisi anak gajah mulai membaik. 

Namun, pada 10 April 2025 pukul 13.00 WIB, anak gajah Yuni kembali mengalami penurunan kondisi kesehatan. Kemudian, pihaknya melakukan perawatan intensif oleh tim medis BBKSDA Riau dengan memberikan cairan infus dan elektrolit. 

"Setelah dilakukan segala upaya perawatan secara intensif pada anak gajah tersebut, tim medis BBKSDA Riau menyatakan bahwa anak gajah tersebut tidak dapat diselamatkan dan dinyatakan mati pada tanggal 11 April 2025 sekitar pukul 05.00 WIB," ungkap dia. (MI/RK)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Lukman Diah Sari)