BMKG Pasang 19 Sensor Gempa dan Tsunami di Sulut

BMKG memasang sebanyak 19 sensor gempa dan tsunami di wilayah Sulawesi Utara sebagai peringatan dini. Tampak Kapal Motor Barcelona keluar dari Pelabuhan Manado menuju daerah kepulauan, Kabupaten kepulauan Sitaro, Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Kabupaten

BMKG Pasang 19 Sensor Gempa dan Tsunami di Sulut

Silvana Febiari • 11 November 2025 14:10

Manado: Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG, Stasiun Geofisika Manado, Muhammad Zulkifli, mengatakan sebanyak 19 sensor gempa dan tsunami telah dipasang BMKG. Sensor-sensor tersebut dipasang di wilayah Sulawesi Utara (Sulut).

"Sebanyak 12 sensor gempa telah dipasang di 12 kabupaten dan kota, sementara tujuh sensor tsunami dipasang di tujuh kabupaten dan kota di Sulawesi Utara," kata Muhammad Zulkifli di Manado, Selasa, 11 November 2025. 

Melansir dari Antara, Indonesia melalui BMKG memiliki Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTEWS ), yaitu sistem peringatan dini tsunami. Sistem itu dirancang untuk mendeteksi dan memberikan peringatan cepat apabila terjadi gempa bumi yang berpotensi tsunami.

Sistem tersebut, kata dia, terdiri dari beberapa komponen utama. Komponen itu meliputi jaringan seismograf, tsunami gauge (tide gauge), serta jaringan tsunami buoy.
 


Dia menjelaskan jaringan seismograf merupakan rangkaian alat yang tersebar di seluruh Indonesia. Fungsinya untuk merekam getaran gempa bumi secara real-time.

Ketika terjadi gempa, data dari seismograf ini dikirim langsung ke pusat data BMKG untuk dianalisis untuk menentukan lokasi, kekuatan, dan potensi terjadinya tsunami. Jumlah sensor seismograph yang dioperasikan BMKG saat ini ada 551 unit.

Selanjutnya, tsunami gauge (tide gauge). Ini adalah alat untuk mengukur perubahan tinggi muka air laut di pesisir pantai.

"Data dari tsunami gauge membantu memastikan apakah setelah gempa benar-benar terjadi kenaikan permukaan air laut yang menandakan tsunami." ujar Zulkifli. 

Sedangkan, jaringan tsunami buoy yang dipasang di lepas pantai untuk mendeteksi perubahan tekanan air laut di dasar laut (bottom pressure). Data ini digunakan untuk menunjukkan adanya gelombang tsunami sebelum mencapai daratan.

"Informasi dari buoy dikirim melalui satelit ke pusat BMKG sebagai bagian dari sistem peringatan dini," katanya.


BMKG memasang sebanyak 19 sensor gempa dan tsunami di wilayah Sulawesi Utara sebagai peringatan dini. Tampak Kapal Motor Barcelona keluar dari Pelabuhan Manado menuju daerah kepulauan, Kabupaten kepulauan Sitaro, Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Kabupaten Kepulauan Talaud. ANTARA/Karel A Polakitan


Saat ini, BMKG sedang mengembangkan Earthquake Early Warning System (EEWS ) yaitu sistem peringatan dini gempa bumi. Sistem ini bertujuan memberikan informasi cepat beberapa detik sebelum guncangan kuat gempa dirasakan oleh masyarakat.

Sistem ini bekerja dengan mendeteksi gelombang awal gempa yang merambat lebih cepat. Peringatan dapat disampaikan lebih awal untuk memberikan waktu singkat bagi masyarakat dan sistem otomatis (seperti kereta, lift, atau pembangkit listrik) melakukan langkah pengamanan.

Sulut termasuk salah satu provinsi rawan gempa karena berada di lempeng Laut Maluku. Lempeng ini letaknya berada di perairan laut antara Sulawesi Utara dan Maluku Utara, dan memanjang sampai ke Talaud.

Di utara Sulawesi terdapat Lempeng Laut Sulawesi. Sementara di timur laut Talaud hingga bagian utara Pulau Halmahera terdapat Lempeng Laut Filipina.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Silvana Febiari)