Sensor Peringatan Dini Banjir Dipasang di Gunung Semeru

Pemasangan sensor peringatan dini ARG dan AWS di kawasan Gunung Semeru, Jawa Timur pada September 2025. (Dok BNPB)

Sensor Peringatan Dini Banjir Dipasang di Gunung Semeru

Lukman Diah Sari • 17 September 2025 09:35

Jakarta: Badan Nasional Penanggunalangan Bencana (BNPB) memasang alat sensor peringatan dini banjir di Gunung Semeru, Jawa Timur. Pemasangan sensor itu untuk memperkuat sistem peringatan dini banjir lahar dingin di kawasan Gunung Semeru.

"Sensor ARG (Automatic Rain Gauge) dipasang di Pos Pengamat Gunungapi (PGA) Gunung Sawur, Stasiun Ranu Kumbolo, Stasiun Besuk Bang, dan  Stasiun Tawon Songo. Sementara sensor AWS dipasang di stasiun Argosuko," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, dalam keterangan resmi, Selasa, 16 September 2025.

Abdul menjelaskan penguatan perangkat peringatan dini ini didukung oleh Pemerintah Swiss melalui Swiss Agency for Development and Cooperation (SDC). Dua macam alat yang dipasang antara lain ARG atau alat penakar hujan otomatis sebanyak empat unit dan Automatic Weather Station (AWS) atau stasiun cuaca otomatis sebanyak satu unit.

"Sensor tersebut dilengkapi dengan panel surya dan sistem teletransmisi untuk melengkapi jaringan pemantauan yang telah ada," jelas dia.

Baca juga: 

Pendakian Gunung Semeru Kembali Dibuka dengan Pembatasan


Pemasangan sensor ini, kata Abdul, bekerja sama dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang. Dia berharap dengan kerja sama lintas lembaga ini, sistem pemantauan dan peringatan dini potensi bencana lahar hujan di Gunung Semeru bisa berjalan lebih efektif.

"Sistem baru ini akan melengkapi EWS (early warning system/sistem peringatan dini) yang sudah ada, mencakup pemantauan aliran dari hulu ke hilir, serta memperkuat kesiapsiagaan masyarakat di empat desa prioritas, yaitu Jugosari, Gondoruso, Pasrujambe, dan Kertosari," ungkap Abdul.

3 DAS Berpotensi Terdampak Banjir Lahar Dingin

Gunung Semeru merupakan salah satu gunung api teraktif di Indonesia. Saat ini tingkat aktivitas gunung yang terletak di wilayah administratif Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang ini berada di Level II (Waspada).

Menurut data dari PVMBG, gunung dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut ini telah mengalami erupsi sebanyak 2.449 kali selama tahun 2025. Berdasarkan kajian risiko, potensi bencana yang dapat timbul akibat erupsi Gunung Semeru bukan hanya guguran awan panas dan semburan abu vulkanik.
Baca juga: 

Merapi Hari Ini 23 Kali Gempa Guguran, Waspada Potensi Guguran Lava


Gunung ini juga berpotensi tinggi akan risiko bahaya sekunder yaitu banjir lahar dingin, terutama jika wilayah di sekitar Gunung Semeru memasuki masa musim hujan. Tiga daerah aliran sungai (DAS) yang berpotensi tinggi terdampak aliran lahar dingin yaitu:
  1. Sungai Besuk Kobokan di Kecamatan Pronojiwo
  2. Sungai Besuk Lanang di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo
  3. Sungai Regoyo di Kecamatan Candipuro. 

Dampak Banjir Lahar Dingin Semeru 2024, 2 Orang Meninggal, Infrastruktur Rusak

Pada 2024, banjir lahar dingin yang dipicu oleh intensitas hujan yang tinggi di wilayah Gunung Semeru, menyebabkan meluapnya debit air Daerah Aliran Sungai (DAS) Regoyo, DAS Mujur dan DAS Glidik di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur pada Kamis, 18 April 2024, pukul 19.30 WIB. Banjir lahar dingin ini menyebabkan sembilan Kecamatan terdampak akibat meluapnya tiga Daerah Aliran Sungai tersebut. 

Sembilan kecamatan yang terdampak banjir lahar dingin, yaitu:
  1. Kecamatan Pronojiwo
  2. Kecamatan Candipuro
  3. Kecamatan Pasirian
  4. Kecamatan Lumajang
  5. Kecamatan Sukodono
  6. Kecamatan Sumbersuko
  7. Kecamatan Pasrujambe
  8. Kecamatan Padang
  9. Kecamatan Tempeh 
Kejadian ini berdampak ke empat rumah warga, satu unit sepeda motor, 24 unit DAM irigasi, dan 17 jembatan rusak berat. Bahkan delapan jembatan di antaranya putus total akibat luapan lahar dingin yang meluap dari Daerah Aliran Sungai Regoyo, DAS Mujur dan DAS Glidik.

"Dua warga meninggal dunia  akibat terbawa arus lahar dingin di Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur," ungkap Abdul.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Lukman Diah Sari)