Aparat keamanan Georgia bersiaga di dekat lokasi jatuhnya pesawat kargo Turki. (Anadolu / Georgian Ministry of Interior)
Willy Haryono • 12 November 2025 06:23
Ankara: Sebuah pesawat kargo militer C-130 milik Angkatan Udara Turki yang terbang dari Azerbaijan dilaporkan jatuh di wilayah Georgia pada Selasa, 11 November, menurut pernyataan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
“Kami sangat berduka mengetahui bahwa salah satu pesawat militer C-130 kami yang sedang dalam perjalanan dari Azerbaijan ke negara kami jatuh di dekat perbatasan Georgia–Azerbaijan,” ujar Erdogan dalam sebuah acara di Ankara.
"Operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) masih terus dilakukan bekerja sama dengan otoritas nasional. Semoga Allah merahmati para syuhada kami,” ucapnya, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Rabu, 12 November 2025.
Kementerian Pertahanan Turki menyebutkan pesawat tersebut membawa 20 orang, termasuk kru penerbangan. Melalui unggahan di platform media sosial X, pihak kementerian menyampaikan bahwa operasi SAR telah diluncurkan bersama otoritas Azerbaijan dan Georgia.
Dalam pembaruan berikutnya, Kemenhan Turki mengonfirmasi bahwa tim penyelamat Georgia telah mencapai lokasi jatuhnya pesawat pada pukul 17.00 waktu setempat. “Bangunan reruntuhan telah diamankan,” sebut pernyataan itu.
Tim investigasi kecelakaan dari Turki sedang menuju lokasi untuk melakukan pemeriksaan mendetail terhadap puing-puing guna menentukan penyebab pasti insiden tersebut.
Menteri Dalam Negeri Turki Ali Yerlikaya juga menyampaikan rasa duka mendalam melalui platform lokal NSosyal. Ia mengatakan telah berbicara melalui telepon dengan Menteri Dalam Negeri Georgia, Gela Geladze, yang kini tengah berada di lokasi jatuhnya pesawat.
Yerlikaya menambahkan bahwa komunikasi antara kedua pihak masih berlanjut untuk memantau perkembangan terbaru. “Menteri Geladze telah mencapai lokasi jatuhnya pesawat C-130 sekitar pukul 17.00, dan operasi pencarian masih berlanjut,” tulisnya.
Sementara itu, Direktur Komunikasi Turki, Burhanettin Duran, mengatakan operasi SAR langsung dilaksanakan sesaat setelah insiden terjadi. Ia mengimbau publik agar hanya mengandalkan informasi dari otoritas resmi dan tidak menyebarkan informasi yang belum diverifikasi.