Kapal KMP Tunu Pratama Jaya. Foto: Instagram @banyuwangi24jam
Insi Nantika Jelita • 6 July 2025 16:18
Jakarta: Ketua Umum Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (Gapasdap) Khoiri Soetomo mendesak pemerintah untuk segera melakukan peremajaan armada kapal nasional. Seruan ini muncul menyusul insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali pada 2 Juli 2025, yang menewaskan enam orang dan menyebabkan 29 penumpang lainnya masih dinyatakan hilang.
“Kami mendesak pemerintah memberikan dukungan nyata dalam rejuvenasi armada," ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu, 6 Juli 2025.
Selain mendorong peremajaan, Gapasdap juga mengajak pemerintah untuk memperkuat industri galangan kapal nasional agar mampu memproduksi kapal-kapal berkualitas tinggi dengan waktu pengerjaan yang efisien dan harga yang kompetitif.
Di satu sisi, terkait tenggelamnya KMP Tunu Pratama, Khoiri menegaskan tidak ada kaitan langsung antara usia kapal dengan tingkat kelaiklautan. Menurutnya, meskipun kapal berusia tua, setiap tahun dilakukan proses pengedokan secara rutin. Dalam proses tersebut, seluruh komponen yang dinilai berada di bawah standar klasifikasi akan diganti. Proses ini juga diawasi secara ketat oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) dan Marine Inspektor dari Kementerian Perhubungan.
“Tidak ada korelasi langsung antara usia kapal dengan kelaiklautan kapal,” ucapnya.
Baca juga:
KNKT Investigasi Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya, Dimulai dari Dokumen SPB |