Ratusan warga Turki menentang penahanan Wali Kota Istanbul Ekrem Imamoglu. (EPA-EFE)
Willy Haryono • 23 March 2025 11:52
Istanbul: Ratusan orang ditangkap di beberapa wilayah Turki dalam aksi protes menentang penahanan Wali Kota Istanbul, Ekrem Imamoglu. Penantang utama Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan itu ditangkap atas tuduhan korupsi dan keterkaitan dengan terorisme.
Hari Minggu ini, 23 Maret 2025, tim jaksa penuntut umum Turki menyerukan agar Imamoglu ditangkap secara resmi. Pengadilan kini siap memutuskan apakah tokoh oposisi yang populer itu akan didakwa dan dipenjara sambil menunggu persidangan.
Penangkapan Imamoglu pekan ini telah meningkatkan ketegangan politik dan memicu aksi protes luas di seluruh Turki, dengan para demonstran berunjuk rasa di banyak kota dalam menyuarakan penentangan mereka.
Banyak yang memandang penangkapan Imamoglu sebagai upaya bermotif politik untuk menyingkirkannya dari pemilihan umum presiden berikutnya, yang saat ini dijadwalkan di tahun 2028. Pejabat pemerintah menolak tuduhan tersebut dan mengatakan pengadilan Turki bersifat independen.
Kepolisian telah memeriksa Imamoglu selama sekitar lima jam pada hari Sabtu sebagai bagian dari penyelidikan atas tuduhan membantu Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang, lapor surat kabar Cumhuriyet.
Sehari sebelumnya, ia diperiksa selama empat jam atas tuduhan korupsi. Sang wali kota menolak semua tuduhan selama kedua pemeriksaan.
Ia kemudian dipindahkan ke gedung pengadilan untuk diperiksa oleh jaksa penuntut bersama dengan sekitar 90 orang lainnya yang juga ditahan bersamanya.
Pihak berwenang menutup akses ke gedung pengadilan dengan menggunakan barikade di jalan-jalan lokal dan menutup stasiun metro di dekatnya. Ratusan polisi dan lebih dari 12 truk meriam air dikerahkan. Namun, ratusan orang tetap berkumpul di depan gedung sambil meneriakkan: "Hak, hukum, keadilan!"
Ratusan orang lainnya berkumpul di luar balai kota Istanbul atau turun ke jalan dalam mengecam pengunduran diri wali kota dalam protes nasional malam keempat, dalam gelombang demonstrasi jalanan terbesar di Turki dalam lebih dari satu dekade.
Demonstrasi sebagian besar berlangsung damai, tetapi sekelompok pengunjuk rasa, yang mencoba menerobos barikade untuk mencapai alun-alun utama Istanbul, melemparkan suar, batu, dan benda-benda lain ke polisi, yang ditanggapi dengan semprotan merica. Beberapa demonstran mengatakan peluru karet telah ditembakkan petugas.
Polisi menggunakan meriam air dan gas air mata untuk membubarkan demonstran di Ankara.
Menteri Dalam Negeri Ali Yerlikaya mengatakan 323 orang ditahan setelah aksi protes pada Sabtu malam.
"Tidak akan ada toleransi bagi mereka yang berusaha melanggar ketertiban masyarakat, mengancam kedamaian dan keamanan rakyat, serta melakukan kekacauan dan provokasi,” tutur Yerlikaya.
Baca juga: Demonstrasi Pecah di Turki Setelah Rival Politik Erdogan Ditangkap