Pemukim Gaza yang melihat rumahnya hancur diserang Israel. Foto: Anadolu
Muhammad Reyhansyah • 28 August 2025 18:35
Gaza: Israel telah menghancurkan lebih dari 1.500 rumah di kawasan Al Zeitoun, Kota Gaza, sejak melancarkan operasi darat awal bulan ini, menurut keterangan Pertahanan Sipil Palestina.
Juru bicara lembaga tersebut, Mahmoud Bassal, mengatakan tidak ada lagi bangunan yang berdiri di bagian selatan distrik itu setelah Israel menyetujui rencana untuk menduduki Gaza pada awal Agustus.
Bassal menambahkan, tentara Israel menggunakan alat berat, robot bermuatan bom, serta drone quadcopter yang menjatuhkan bahan peledak ke atap rumah. Setiap hari, setidaknya tujuh lokasi diledakkan, sehingga memperparah skala kehancuran.
Mengutip dari Anadolu, Kamis, 28 Agustus 2025, akibat penghancuran sistematis tersebut, sekitar 80% penduduk Al Zeitoun terpaksa meninggalkan rumah mereka dan bermigrasi ke wilayah barat atau utara Kota Gaza.
Pada 8 Agustus, Kabinet Keamanan Israel menyetujui rencana untuk menduduki Kota Gaza, yang mencakup pemindahan sekitar satu juta warga Palestina ke wilayah selatan sebelum kota tersebut dikepung dan diduduki melalui serangan intensif.
Sejak Oktober 2023, Israel telah menewaskan hampir 63.000 warga Palestina di Gaza. Serangan militer tersebut meluluhlantakkan wilayah itu yang kini menghadapi ancaman kelaparan.
Pada November lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga tengah menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ).