Mahasiswa Beri Pelatihan Ekonomi Kreatif untuk Masyarakat di Wilayah 3T

Jakarta: Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) wilayah III melalui tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Merajut Nusantara 2025 melakukan pengabdian masyarakat di Kecamatan Riung, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT). Fokus pengabdian diarahkan pada tiga bidang utama yang mendukung Asta Cita pemerintah, yakni pendidikan, kesehatan, dan ekonomi kreatif.

Wakil Ketua KKN Tematik 2025 Merajut Nusantara Muhammad sekaligus dosen Universitas Budi Luhur Nur Farid Toha menyampaikan kegiatan ini dirancang untuk memberikan dampak berkelanjutan bagi masyarakat.

"Tahun 2025, pelaksanaan program kembali dilaksanakan ke Indonesia bagian timur sebagai bentuk komitmen dalam mendukung pemerataan pembangunan dan penguatan kapasitas sosial masyarakat di wilayah tertinggal," ujar Nur Farid.

Kepala Bagian Umum LLDikti Wilayah III Tri Munanto berharap program ini terus berlanjut. Sejauh ini, program kerja sudah dijalankan di 10 desa.

Sementara itu, Wakil Bupati Ngada, Bernadinus Dhey Ngebu, menegaskan pentingnya generasi muda berperan aktif di tengah masyarakat sebagai agen perubahan.

"Mari kita jadikan hasil karya ini sebagai motivasi untuk masa depan," ungkap Dhey Ngebu.
 

Baca juga: Menteri P2MI Dorong Perguruan Tinggi Hadirkan Migran Center

KKN Tematik ini merupakan wujud kolaborasi antara LLDikti Wilayah III Jakarta dan 28 perguruan tinggi lain dengan jumlah peserta mencapai 100 orang. Di bidang pendidikan, tim berperan aktif membangun kualitas SDM melalui pembelajaran deep learning. 

Mahasiswa dan dosen memberikan sosialisasi serta pelatihan kepada guru-guru Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kecamatan Riung, sehingga metode pembelajaran dapat diterapkan secara efektif dan berkelanjutan.

Pada bidang kesehatan, dilakukan penyuluhan mengenai stunting, gizi seimbang, pola hidup sehat, pengobatan gratis, pemeriksaan kesehatan, dan pembagian multivitamin.

Sementara itu, di bidang ekonomi kreatif, peserta KKN Tematik mengangkat potensi wisata Riung, khususnya destinasi 17 Pulau. Promosi dilakukan melalui pembuatan cenderamata seperti kaos dengan desain khas 17 Pulau, serta pelatihan promosi digital melalui media sosial sehingga peningkatan pemasaran digital dapat meningkatkan penghasilan warga.