5 Hal yang Wajib Dicek Sebelum Berinvestasi

Ilustrasi. Foto: Freepik.

5 Hal yang Wajib Dicek Sebelum Berinvestasi

Eko Nordiansyah • 2 September 2025 12:30

Jakarta: Tren investasi semakin populer di kalangan masyarakat, terutama generasi muda. Data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat pertumbuhan investor pasar modal yang signifikan, mencapai lebih dari 15 juta orang pada Januari 2025. Namun, investasi bukanlah aktivitas ikut-ikutan.

Berikut lima hal krusial yang wajib diperhatikan sebelum memulai investasi, dilansir dari laman Bibit dan Bank Sinarmas.

1. Pastikan pendapatan lebih besar dari pengeluaran

Hal pertama adalah memastikan pendapatan lebih besar daripada pengeluaran. Investasi membutuhkan “uang dingin” atau dana yang tidak dipakai untuk kebutuhan pokok. Jika pengeluaran bulanan masih melebihi pendapatan, sebaiknya fokus terlebih dahulu pada pengelolaan keuangan dasar. Prinsip 80/20 bisa diterapkan, yakni 80 persen untuk kebutuhan dan 20 persen untuk tabungan maupun investasi.

2. Rasio utang tidak lebih dari 30%

Rasio utang sebaiknya tidak melebihi 30 persen dari total pendapatan. Beban cicilan yang terlalu tinggi akan menggerus dana investasi dan menambah tekanan finansial. Karena itu, pelunasan utang berbunga tinggi perlu diprioritaskan sebelum berinvestasi.

Baca juga: 

Simak 6 Rekomendasi Saham Ini saat IHSG Diprediksi Sideways



(Ilustrasi. Foto: Dok Metrotvnews.com)

3. Kenali profil risiko

Penting mengenali profil risiko dan instrumen investasi. Setiap instrumen memiliki karakteristik berbeda, mulai dari risiko rendah seperti reksa dana pasar uang, deposito, dan emas; risiko sedang seperti reksa dana pendapatan tetap dan obligasi; hingga risiko tinggi seperti saham dan reksa dana saham.

4. Siapkan budget planning detail

Langkah selanjutnya adalah menyiapkan budget planning yang detail. Investor perlu merencanakan tujuan, menghitung kemampuan investasi bulanan, serta memanfaatkan aplikasi perencana keuangan. Perencanaan yang rinci akan memudahkan dalam mengukur capaian target di masa mendatang.

5. Miliki mindset investasi yang tepat

Selain itu, mindset investasi yang tepat juga harus dimiliki. Hindari mentalitas “cepat kaya” karena investasi merupakan proses jangka panjang. Konsistensi berinvestasi rutin meski pasar fluktuatif, edukasi berkelanjutan mengenai tren pasar, serta kesabaran menunggu hasil dalam kurun 5-10 tahun adalah kunci mencapai tujuan investasi.

Bagi masyarakat yang ingin memulai investasi, disarankan untuk memanfaatkan platform digital untuk memantau portofolio, melakukan diversifikasi agar risiko lebih terkendali, dan menghindari sikap FOMO atau ikut tren tanpa analisis. Dengan kondisi keuangan yang sehat, pemahaman instrumen yang memadai, dan konsistensi dalam menjalankan strategi, investasi dapat menjadi langkah cerdas untuk masa depan. (Muhammad Adyatma Damardjati)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)