Jokowi: Pendapatan Negara Bertambah Rp158 Triliun Berkat Smelter

Presiden Jokowi saat menyampaikan Pidato Kenegaraan. Foto: Tangkapan layar Metro TV.

Jokowi: Pendapatan Negara Bertambah Rp158 Triliun Berkat Smelter

Husen Miftahudin • 16 August 2024 11:24

Jakarta: Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) bangga dengan capaian hilirisasi melalui pembangunan fasilitas pengolahan hasil tambang (smelter). Pasalnya, dalam delapan tahun sampai dengan saat ini, pendapatan negara bertambah Rp158 triliun.

"Alhamdulillah, sampai saat ini telah terbangun smelter dan industri pengolahan untuk nikel, bauksit, dan tembaga yang membuka lebih dari 200 ribu lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan negara Rp158 triliun selama delapan tahun ini," ungkap Jokowi saat menyampaikan Pidato Kenegaraan di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, 16 Agustus 2024.

Kepala Negara menyatakan, pemerintah telah mengambil langkah besar untuk meningkatkan produktivitas dan nilai tambah dengan tidak lagi mengekspor bahan mentah, tapi mengolahnya dulu di dalam negeri.

"Walau banyak negara lain menggugat, menentang, bahkan berusaha menggagalkan, tapi kita sebagai bangsa yang berdaulat, sebagai bangsa yang besar, kita tidak goyah, bahkan terus maju melangkah," tutur Jokowi.

Presiden menambahkan, langkah tersebut dimulai dari nikel, bauksit, dan tembaga yang akan dilanjutkan dengan timah, serta sektor potensial lainnya, seperti perkebunan, pertanian, dan kelautan.

"Kita ingin kekayaan yang ada di negeri ini, anugerah Allah SWT untuk negeri ini, dapat dikelola sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat, dapat dimanfaatkan semaksimalnya untuk kesejahteraan rakyat," tegas Jokowi.

"Oleh sebab itu, kita juga telah mengambil kembali aset kita yang selama puluhan tahun dikelola oleh pihak asing, yang selama puluhan tahun diambil manfaat besarnya oleh pihak asing, seperti Freeport, Blok Rokan, dan Newmont. Alhamdulillah, semua itu bisa kita ambil alih kembali," tambah dia.
 

Baca juga: Freeport Proyeksikan Smelter Gresik Mampu Olah Seluruh Hasil Tambang Papua Akhir Tahun


Pecut pengembangan ekonomi hijau


Selain itu, sambung Jokowi, dunia saat ini mulai mengarahkan masa depannya ke ekonomi hijau. Karena itu, Indonesia juga akan melakukan hal yang sama karena melihat besarnya potensi ekonomi hijau yang dimiliki.

Kata Jokowi, Indonesia punya potensi besar di sektor energi hijau, yaitu sekitar lebih dari 3.600 gigawatt (GW), baik dari energi air, angin, matahari, panas bumi, gelombang laut, dan bio energi.

"Kita terus konsisten mengambil bagian dalam langkah dunia melakukan transisi energi secara hati-hati dan bertahap," tutur Jokowi.

Jokowi menegaskan, transisi energi yang ingin diwujudkan pemerintah adalah transisi energi yang berkeadilan, yang terjangkau, dan mudah diakses oleh masyarakat.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)