Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian. (EPA)
Marcheilla Ariesta • 15 April 2024 18:19
Teheran: Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian dan Menlu Arab Saudi Faisal bin Farhan Al Saud membahas perkembangan terkini di kawasan melalui panggilan telepon.
Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan dalam sebuah pernyataan, Amirabdollahian menyoroti upaya diplomatik untuk mencari keadilan setelah "tindakan agresif dan kriminal" atas serangan Israel ke konsulat Iran di Damaskus, Suriah.
Serangan itu dilakukan Israel pada 1 April terhadap konsulat Iran di Damaskus, Suriah, dan menewaskan tujuh penasihat militer Iran, termasuk salah satu petinggi Garda Revolusi Iran.
Dia mencatat tidak ada tindakan global yang diambil untuk mengutuk Israel setelah serangan mematikan tersebut.
"Menteri Luar Negeri negara kami lebih lanjut menjelaskan tindakan angkatan bersenjata negara kami dalam menanggapi serangan rezim Zionis terhadap Kedutaan Besar Republik Islam Iran di Damaskus dalam rangka pertahanan yang sah sesuai dengan Pasal 51 Piagam PBB," kata pernyataan itu, dilansir dari Al Jazeera, Senin, 15 April 2024.
Berpegang pada Pasal 51 Piagam PBB, Iran melancarkan serangannya Negeri Zionis itu pada dini hari waktu setempat, beberapa hari setelah Idulfitri.
"Dilakukan berdasarkan kekuatan Pasal 51 Piagam PBB mengenai pertahanan yang sah, tindakan militer Iran merupakan respons terhadapagresi rezim Zionis terhadap lokasi diplomatik kami di Damaskus," kata misi tetap Iran di PBB melalui X.
"Masalah ini dapat dianggap selesai. Namun, jika rezim Israel melakukan kesalahan lagi, reaksi Iran akan jauh lebih parah. Ini adalah konflik antara Iran dan rezim Israel yang jahat, dan Amerika Serikat HARUS MENJAUHINYA!"
Pasal 51 Piagam PBB mengatakan bahwa negara-negara anggota mempunyai “hak yang melekat untuk membela diri secara individu atau kolektif jika terjadi serangan bersenjata."
Baca juga: Mengenal Pasal 51 Piagam PBB, Acuan Iran Serang Balik Israel