Sekretaris Bappilu NasDem, Willy Aditya. Foto: Medcom/Candra.
Candra Yuri Nuralam • 9 November 2024 09:25
Jakarta: Partai NasDem memerintahkan seluruh kadernya untuk menjadi pelopor perbaikan toilet umum atau WC di sekolah dan masjid disekitarnya. Perintah itu bahkan sampai menjadi program nasional dalam keputusan kongres.
“Apa program nasional yang kita cetuskan melalui hasil keputusan kongres adalah restorasi kakus, program sanitasi,” kata Sekretaris Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai NasDem Willy Aditya saat mengisi acara sekolah Partai di Gedung Akademi Bela Negara Partai NasDem, Jakarta Selatan, Sabtu, 9 November 2024.
Willy meminta seluruh kader menyontoh Kantor DPP Partai NasDem di Jakarta. Gedung itu memaksimalkan pembangunan WC sebagai gambaran pelopor perbaikan perintah partai.
“Kenapa? Karena kita ini Ketum itu, kalau kakak kakak ke DPP, teman-teman wartawan itu kalau ke DPP sampai kagum-kagum, toiletnya bisa airnya keren lah, kalau bisa dibuat mandi, mandi dah,” ujar Willy.
Willy menjelaskan, perbaikan WC di sekolah dan masjid bisa dilakukan dengan cara gotong royong. Kader NasDem diwajibkan menjadi pelopor kegiatan masyarakat itu di wilayahnya masing-masing.
“Jadi, kakak kakak semua, melalui keputusan kongres dan lima tahun yang akan datang kita menjadi pelopor, kita menjadi percontohan, kita menjadi pionir untuk adanya gerakan gotong royong mulai dari merestorasi kakus atau WC,” terang Willy.
Dia menjelaskan, Partai NasDem memilih untuk memerhatikan perbaikan WC masjid dan sekolah karena dipakai langsung oleh masayrakat. Selain itu, kamar kecil yang rusak bisa mengganggu pembelajaran murid jika dibiarkan.
Perintah itu dinilai bukan sembarangan karena bisa menganggu proses pembelajaran. Apalagi, kata Willy, sudah banyak orang yang kini tidak memedulikan kerusakan WC umum.
“Mampet selokan depan sekolahnya, banjir sekolahnya, dia enggak mau peduli, kenapa? Kalau dulu saya sekolah di zaman orde baru itu, hari sabtu itu hari gotong royong,” kata Willy.
Kader NasDem diminta turun gunung atas ketidakpedulian tersebut. Anggota dewan yang sudah terpilih diminta mendorong kebijakan yang bisa mendukung kemauan partai ini.
Salah satunya yakni mendorong diterbitkannya peraturan daerah (perda) tentang partisipasi publik. Para legislator diminta mendorong pemerintah setempat menentukan libur yang bisa digunakan masyarakat untuk bergotong royong memperbaiki fasilitas publiknya.
“Hari Sabtu itu kalau bisa liburin saja, ngapain lama sekolah? Biar ada tanggung jawab sosial terhadap lingkungannya,” ujar Willy.
Menurut Willy, partisipasi publik penting agar perbaikan bisa lebih masif. Mengandalkan pemerintah saja dinilai tidak efektif menyelesaikan masalah masyarakat.