BPBD Mitigasi Bencana dan Gempa Megathrust Bersama Warga Tasikmalaya

BPBD Kabupaten Tasikmalaya melakukan pelatihan mitigasi bencana gempa megathrust, simulasi, jalur evakuasi dan penggunaan apar. Media Indonesia/ Kristiadi

BPBD Mitigasi Bencana dan Gempa Megathrust Bersama Warga Tasikmalaya

Media Indonesia • 3 October 2024 22:27

Tasikmalaya: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) meminta masyarakat waspada di musim penghujan karena masih berpotensi menyebabkan bencana hidrometeorologi yang dapat menimbulkan longsor, banjir, pergerakan tanah, pohon tumbang. Kesiapsiagaan tersebut harus dilakukan agar tidak menimbulkan korban jiwa.

"Kami meminta agar masyarakat harus tetap mewaspadai berbagai kejadian bencana alam, karena berdasarkan BMKG curah hujan dapat berpotensi menyebabkan longsor, banjir, angin puting beliung, dan pohon tumbang. Namun, warga yang mendirikan rumah di zona rawan bencana harus tetap waspada," kata Kepala Pelaksana Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Nuraedidin, Kamis, 3 Oktober 2024.
 

Baca: Masa Tanggap Darurat Gempa Bandung Berakhir, Beralih ke Masa Pemulihan
 
Nuraedidin mengatakan intensitas hujan berdasarkan BMKG akan terjadi di bulan September-November dan meminta masyarakat selalu waspada terutama siaga lantaran banyaknya bangunan berdiri di zona merah terutama titik rawan longsor dan banjir.

Namun lokasi rawan bencana tersebut terjadi di Kecamatan Bojonggambir, Salopa, Puspahiang, Taraju, Culamega, Salawu, Karangnunggal dan lainnya.

"Kami bersama petugas gabungan mulai TNI, Polri, BPBD, Damkar, Satpol PP, Basarnas, PMI, Tagana dan tenaga relawan sudah melakukan langkah kebencanaan kesiapan risiko bencana mulai dari simulasi megathrust dilakukannya di Pondok Pesantren Alam Tahfidz Hamalatul Quran, Desa Cilangkap, Kecamatan Manonjaya dan Sukaresik serta lainnya," jelasnya.

Sementara Ketua Forum Koordinasi Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Ciamis, Ade Waluya, mengatakan memasuki musim hujan yang terjadi selama ini agar masyarakat selalu waspada di titik lokasi rawan longsor, banjir dan pergerakan tanah. Karena ketika hujan terjadi di wilayahnya telah menyebabkan lahan persawahan dan perikanan terdampak material longsor termasuk 4 rumah terancam.

"Kabupaten Ciamis memang memiliki potensi bencana hidrometeorologi yang menimbulkan longsor, banjir, pohon tumbang, pergerakan tanah. Namun, kesiapsiagaan harus dilakukan agar masyarakat selalu waspada terutamanya menjauhi rawan longsor jika terjadi hujan dan segera mungkin menghubungi BPBD maupun Tagana agar melakukan evakuasi ke lokasi yang lebih aman," ujarnya.

 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Deny Irwanto)