Militer Israel Ungkap Video Terowongan Tempat Sandera Ditahan dan Dibunuh

Sebuah foto dari terowongan yang diklaim oleh militer Israel. Foto: CNN

Militer Israel Ungkap Video Terowongan Tempat Sandera Ditahan dan Dibunuh

Medcom • 11 September 2024 17:50

Yerusalem: Sebuah video memperlihatkan kondisi terowongan gelap dan semput yang disebut-sebut diyakini sebagai tempat enam sandera dibunuh oleh Hamas telah dirilis oleh militer Israel. Terlihat darah di lantai, peluru, dan satu set catur yang berserakan di dalam terowongan yang terletak 20 meter di bawah tanah.

Rekaman ini diambil oleh militer Israel pada Jumat, 6 September 2024, dan dipublikasikan pada Selasa, 10 September 2024, setelah terlebih dahulu ditunjukkan kepada keluarga korban dan kabinet keamanan Israel.

Juru Bicara Militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, menyatakan bahwa enam sandera tersebut tewas pada malam 29 Agustus, dan jenazah mereka ditemukan oleh tentara Israel dua hari kemudian di daerah Rafah, Gaza bagian Selatan.

Terowongan yang sulit dihuni

Menurut Hagari, setidaknya dua orang perlengkapan senjata Hamas menembak mati sandera-sandera tersebut di dalam terowongan yang sangat sempit dengan ketinggian kurang dari 170 cm dan lebar sekitar 80 cm. 

Sehingga, militan menggunakan sebuah lubang rumah di kamar anak anak bagian bawah yang digunakan untuk terowongan sebagai jalan keluar. Sandera-sandera tersebut diduga ditahan di terowongan yang lembab dan sulit bernapas, kemungkinan selama berminggu-minggu. 

Dalam versi video yang di-narasi dalam bahasa Inggris, terlihat beberapa majalah senapan Kalashnikov, botol plastik berisi air kencing, serta sebuah ember yang digunakan sebagai toilet darurat. Pakaian wanita juga berserakan di lantai. Versi video dalam bahasa Ibrani yang disiarkan langsung di televisi Israel menunjukkan set catur di dalam terowongan.

Peristiwa yang menyulut kemarahan

Enam korban yang tewas terdiri dari dua wanita dan empat pria yang berusia antara 23-40 tahun dan lima dari mereka ditangkap oleh Hamas saat menghadiri festival musik Nova yang diserang pada 7 Oktober tahun lalu.

Salah satu korban adalah seorang ayah yang anaknya lahir setelah dia ditahan sebagai sandera. Tragedi ini memicu kemarahan dan kesedihan yang mendalam di Israel.

Hagari mengungkapkan bahwa tentara Israel berada di dekat lokasi ketika para sandera dibunuh, namun saat itu mereka tidak sedang melakukan operasi penyelamatan. Militer Israel juga mengaku tidak memiliki informasi intelijen yang akurat mengenai keberadaan para sandera di area tersebut.

Gencatan senjata yang terhenti

Sejauh ini, upaya untuk mencapai gencatan senjata yang mencakup pembebasan sandera masih menemui jalan buntu, dengan Israel dan Hamas saling menyalahkan atas kebuntuan tersebut. 

Pekan lalu, protes besar-besaran di Israel menuntut pemerintah melakukan lebih banyak langkah untuk membebaskan sandera. Sejak serangan 7 Oktober, Hamas diyakini telah membawa sekitar 250 sandera, baik warga asing maupun Israel. 

Israel melaporkan bahwa lebih dari 1.200 orang tewas dalam serangan tersebut. Serangan balasan Israel di Gaza telah melibas lebih dari 40.000 warga Palestina. Hingga saat ini, sekitar 100 sandera masih berada di Gaza, dengan sepertiganya diduga sudah meninggal. 

Lebih dari 100 sandera berhasil dibebaskan dalam pertukaran tahanan pada November lalu, sementara delapan lainnya diselamatkan oleh pasukan Israel. (Nithania Septianingish)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)