Bentrokan Berdarah Antardesa, Polda NTT Kirim Personel Tambahan ke Adonara

Puluhan rumah dibakar saat bentrok antardesa di Pulau Adonara, Flotim, NTT, pecah. (MGN/

Bentrokan Berdarah Antardesa, Polda NTT Kirim Personel Tambahan ke Adonara

Media Indonesia • 22 October 2024 16:25

Flores Timur: Polda Nusa Tenggara Timur mengirim 96 personel bantuan kendali operasi (BKO) untuk memperkuat penanganan konflik antardesa di Kecamatan Adonara Barat, Kabupaten Flores Timur, Selasa, 22 Oktober 2024.

Personel BKO tersebut terdiri dari anggota Brimob, Samapta, Reskrim, Humas, Dokkes, dan tim SDM yang berperan dalam trauma healing. Tambahan personel juga berasal dari Polres Sikka, Brimob Batalyon B Sikka, dan Polres Ende.

Konflik berdarah antara Desa Bugalima dan Desa Ile Pati tersebut pecah pada Senin, 21 Oktober terkait persoalan tanah yang mengakibatkan satu lansia berusia 70 tahun tewas terbakar, empat orang tertembak senapan angin dan 49 dibakar. Kabid Humas Polda NTT, Kombes  Ariasandy mengatakan pengerahan personel ini bertujuan untuk mendukung Polres Flores Timur dalam menjaga keamanan dan ketertiban di lokasi konflik. 
 

Baca: Ratusan Warga Adonara Mengungsi usai Bentrok Antardesa Menewaskan 1 Orang

"Hari ini, 96 personel BKO digeser ke Polres Flores Timur. Mereka akan berada di bawah kendali Kapolres Flores Timur untuk memastikan penanganan optimal di lapangan," ujarnya.

Selain personel, Polda NTT juga mengirimkan kendaraan operasional khusus seperti mobil dapur lapangan, mobil water treatment, dan mobil watergen. Kendaraan ini diharapkan dapat membantu masyarakat yang terdampak, terutama dalam penyediaan air bersih dan kebutuhan pokok lainnya selama penanganan konflik.

Diharapkan kehadiran personel BKO ini, bersama dengan tim trauma healing, dapat mengembalikan situasi menjadi lebih kondusif dan membantu masyarakat yang terdampak secara fisik maupun mental. Pihak kepolisian, TNI, dan pemerintah daerah terus berkoordinasi untuk menjaga ketertiban dan menghindari eskalasi lebih lanjut.

Kombes Ariasandy juga mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan menyerahkan penyelesaian masalah kepada aparat yang bertugas. "Kami terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan tokoh masyarakat setempat. Masyarakat diminta tidak terprovokasi dan menjaga agar situasi tetap damai," pungkasnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Whisnu M)