Menteri Keuangan Sri Mulyani. Foto: Instagram
Media Indonesia • 28 November 2023 13:32
Jakarta: Ekonomi digital layaknya pisau bermata dua. Di satu sisi kehadirannya dapat mendongkrak perekonomian, dan di lain sisi dapat menjadi petaka. Karenanya, cermat dalam melihat perkembangannya menjadi hal penting.
Hal itu diungkapkan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati saat memberikan sambutan dalam Indonesia Digital Summit 2023 bertema Proyeksi Masa Depan Ekonomi Digital Indonesia 2024-2029.
"Peranan ekonomi digital dalam perekonomian bisa menciptakan equality, demokratisasi karena informasi bisa diakses siapa saja, ekslusivity jadi less. Tapi bisa juga menciptakan inequality, karena ada digital divide," ungkap Sri Mulyani, Selasa, 28 November 2023.
Jangan sampai, lanjut Sri Mulyani, kehadiran ekonomi digital justru menimbulkan masalah baru berupa kesenjangan digital (digital divide). Karenanya, peluang investasi di sektor tersebut mesti dioptimalisasi agar infrastruktur dasar digital yang dibutuhkan dapat tersedia memenuhi kebutuhan.
Di saat yang sama, perkembangan teknologi digital dapat memunculkan lapangan pekerjaan baru, menggantikan lapangan pekerjaan lama. Hal itu akan berakibat buruk jika tak ada penyiapan sumber daya manusia (SDM) sedari sekarang.
"Training, retraining menjadi keharusan. Kita menggunakan Kartu Prakerja, sebagai salah satu bentuk terobosan untuk bridging, pasti belum sempurna, tapi itu adalah sesuatu yang kita ikhtiarkan bahwa akan ada disrupsi di pasar tenaga kerja," kata Sri Mulyani.
Baca juga: RI Hadapi Banyak PR Demi Optimalisasi Ekonomi Digital