Kehancuran akibat serangan udara Israel di Jalur Gaza. (EPA)
Willy Haryono • 8 June 2024 14:33
Gaza: Serangan udara Israel menghantam kompleks sekolah yang dikelola PBB di Gaza utara pada hari Jumat, menewaskan tiga orang menurut keterangan pejabat darurat Palestina. Serangan terjadi satu hari usai gempuran serupa melanda sebuah sekolah PBB di pusat Gaza, menewaskan sedikitnya 33 orang.
Dalam kedua serangan udara tersebut, tentara Israel mengatakan pejuang Hamas beroperasi dari dalam sekolah.
Mengutip dari Gulf Today, Sabtu, 8 Juni 2024, tekanan internasional meningkat pada Israel untuk membatasi pertumpahan darah warga sipil dalam perangnya di Gaza, yang telah memasuki bulan kedelapan pada Jumat kemarin.
Dalam upaya mencari terobosan dalam negosiasi gencatan senjata yang tampaknya macet antara Israel dan Hamas, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken akan kembali ke Timur Tengah pekan depan.
Perang Israel melawan Hamas di Gaza telah menewaskan lebih dari 36.730 orang, menurut Kementerian Kesehatan Gaza, yang tidak membedakan antara kombatan dan warga sipil dalam penghitungannya. Warga Palestina menghadapi kelaparan yang meluas karena perang telah memutus aliran makanan, obat-obatan, dan persediaan lainnya.
Badan-badan PBB mengatakan lebih dari 1 juta orang di Gaza dapat mengalami tingkat kelaparan tertinggi pada pertengahan Juli.
Israel melancarkan perang dalam membalas serangan Hamas pada 7 Oktober, di mana para pejuangnya menyerbu ke Israel selatan dan menewaskan sekitar 1.200 orang - sebagian besar warga sipil - dan menyandera sekitar 250 orang.
Sekitar 80 sandera yang ditangkap pada 7 Oktober diyakini masih hidup di Gaza, bersama dengan sisa-sisa 43 orang lainnya. Serangan Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 36 ribu orang.
Baca juga: Tewaskan dan Lukai Banyak Anak-Anak, Israel Masuk 'Blacklist' PBB