Ilustrasi. Foto: Unplash
Jakarta: Harga emas diprediksi cenderung mengalami penurunan. Meskipun sebelumnya sempat terjadi kenaikan kecil akibat koreksi besar, namun dalam jangka panjang, tren penurunan masih lebih dominan.
Analisis dari Deu Calion Futures (DCFX) Andrew Fischer menyatakan harga emas kemungkinan besar akan melemah hari ini, terutama dipengaruhi oleh berita ekonomi penting dari Amerika Serikat, yaitu rilis data Consumer Price Index (CPI).
Rilis data CPI yang dijadwalkan hari ini diperkirakan akan memberikan tekanan pada harga emas.
Prediksi menunjukkan CPI akan tetap kuat mendekati angka bulan April, yang mengindikasikan inflasi masih tinggi meskipun Federal Reserve (Fed) telah menaikkan suku bunga lebih dari 500 basis poin dalam beberapa tahun terakhir.
"Jika data CPI menunjukkan kekuatan yang berkelanjutan, ini akan memperkuat USD dan berpotensi melemahkan emas," kata Andrew dalam keterangan tertulis, Rabu, 12 Juni 2024.
Dalam analisis teknikalnya, Fischer menjelaskan, arah tren saat ini cenderung menurun dengan terbentuknya pola double top, yang menjadi sinyal kuat untuk penurunan harga emas.
Perubahan arah tren
Analisis ini didukung oleh pengamatan terhadap tren dan analisa candlestick yang menunjukkan tanda-tanda perubahan arah tren.
"Sehingga, bagi para trader, ini adalah peluang yang cukup tepat untuk mengambil posisi jual terhadap emas," ucap dia.
Pagi ini, harga emas tercatat mengalami sedikit kenaikan. Para pedagang XAU/USD saat ini berada dalam mode tunggu dan lihat menjelang rilis data penting dari Amerika Serikat (AS).
Harga emas spot XAU/USD diperdagangkan pada USD2.316,27 sementara emas berjangka diperdagangkan pada USD2.332,95 per pukul 06.00 WIB.
Keadaan ini sebagian besar dipengaruhi oleh harapan terhadap keputusan kebijakan moneter terbaru dari Federal Open Market Committee (FOMC).
Data ekonomi AS yang akan dirilis, khususnya CPI, akan menjadi kunci pergerakan harga emas hari ini. Prediksi CPI AS untuk Mei diperkirakan akan turun dari 0,3 persen menjadi 0,1 persen secara bulanan (MoM), sementara CPI inti diproyeksikan tetap stabil di 0,3 persen MoM.