Harga Minyak Dunia Naik karena Kekhawatiran Surplus Pasokan Berkurang

New York: Harga minyak ditutup lebih tinggi pada perdagangan Senin karena kekhawatiran surplus pasokan berkurang. Ini terjadi setelah Rusia mengatakan akan melakukan pemotongan ekspor minyak mentah yang lebih dalam.
 
Selain itu, naiknya harga minyak juga didorong oleh serangan oleh Houthi terhadap kapal-kapal di Laut Merah yang memicu kekhawatiran tentang gangguan pasokan.
 
Melansir Investing.com, Selasa, 19 Desember 2023, harga minyak mentah berjangka AS menetap 1,5 persen lebih tinggi pada USD72,47 per barel dan kontrak minyak mentah Brent naik 1,8 persen lebih tinggi pada USD77,95 per barel.
 
Kedua patokan tersebut membukukan kenaikan kecil minggu lalu, menghentikan penurunan selama tujuh minggu berturut-turut, setelah pertemuan Federal Reserve AS minggu lalu meningkatkan harapan penurunan suku bunga tahun depan.

Kapal tanker berusaha menghindari terusan Suez 

Sebuah kapal milik Norwegia diserang di Laut Merah pada Senin, menambah serangkaian serangan rudal dan pesawat tak berawak terhadap kapal-kapal di daerah tersebut oleh kelompok militan Houthi Yaman yang bersekutu dengan Iran, yang diklaimnya sebagai respons terhadap serangan Israel di Jalur Gaza.

Baca juga: Harga Minyak Dunia Turun Tipis
 
Hal ini mendorong sejumlah perusahaan pelayaran menghindari wilayah tersebut. Artinya, mereka harus mengambil rute yang lebih panjang di sekitar Tanjung Harapan untuk menghindari terusan Suez.
 
BP (NYSE: BP) juga menyatakan mereka akan menghentikan sementara semua pengiriman melalui Laut Merah.

Rusia akan memperdalam pengurangan pasokan minyak 

Pasar minyak mentah telah memulai minggu baru dengan kenaikan setelah Rusia mengatakan pada Minggu, mereka akan memperdalam pengurangan ekspor minyak di Desember dengan potensi 50 ribu barel per hari atau lebih.
 
Para eksportir terbesar di dunia, yang dipimpin oleh Arab Saudi dan Rusia, telah berusaha untuk membatasi pasokan ke pasar global dalam upaya untuk mendukung harga minyak.
 
Namun, pertemuan terakhir secara luas dianggap mengecewakan karena pemangkasan produksi bersifat sukarela, sehingga menimbulkan ketidaksepakatan di antara anggota OPEC.