Rancangan Resolusi Terbaru DK PBB Terkait Gaza Didukung Tiongkok

Sidang di DK PBB. (Al Jazeera)

Rancangan Resolusi Terbaru DK PBB Terkait Gaza Didukung Tiongkok

Marcheilla Ariesta • 25 March 2024 21:06

Beijing: Tiongkok mengatakan, pihaknya mendukung rancangan resolusi baru di Dewan Keamanan PBB mengenai gencatan senjata “segera” di Gaza. Hal ini disampaikan setelah Tiongkok dan Rusia memveto rancangan resolusi sebelumnya yang diusulkan oleh Amerika Serikat (AS).

“Tiongkok mendukung rancangan resolusi ini dan memuji Aljazair dan negara-negara Arab lainnya atas kerja keras mereka dalam hal ini,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Lin Jian, dilansir dari Channel News Asia, Senin, 25 Maret 2024.

“Kami berharap Dewan Keamanan akan mengesahkannya sesegera mungkin dan mengirimkan sinyal kuat untuk penghentian permusuhan,” katanya.

Perang tersebut dimulai dengan serangan Hamas yang belum pernah terjadi sebelumnya pada 7 Oktober yang mengakibatkan hampir 1.200 kematian di Israel, sebagian besar warga sipil.

Israel telah berjanji untuk menghancurkan para militan, yang juga menyandera sekitar 250 orang, yang Israel yakini sekitar 130 orang masih berada di Gaza, termasuk 33 orang diperkirakan tewas.

Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas pada Minggu menyebutkan total korban jiwa di wilayah tersebut sebanyak 32.226 orang, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.

Dewan tersebut terpecah belah mengenai perang Israel-Hamas sejak serangan 7 Oktober, dan hanya menyetujui dua dari delapan resolusi, yang keduanya terutama berkaitan dengan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza yang hancur. Anggota tetap Dewan dan pendukung utama Israel, Amerika Serikat dengan tegas mendukung hak Israel untuk mempertahankan diri setelah serangan Hamas yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Pada Jumat lalu, Dewan Keamanan melakukan pemungutan suara terhadap rancangan yang diajukan oleh Amerika Serikat yang menyerukan gencatan senjata “segera” terkait dengan pembebasan sandera.

Tiongkok dan Rusia memveto resolusi tersebut. Mereka mengkritik resolusi tersebut karena tidak secara eksplisit menuntut Israel menghentikan kampanyenya.

Teks baru tersebut “menuntut gencatan senjata segera” selama bulan suci Ramadan yang sedang berlangsung, serta “mengarah pada gencatan senjata permanen yang berkelanjutan”.

Resolusi tersebut juga “menuntut pembebasan segera dan tanpa syarat semua sandera serta “pencabutan semua hambatan terhadap penyediaan bantuan kemanusiaan dalam skala besar”.

Naskah tersebut diajukan oleh anggota tidak tetap Dewan Keamanan, yang bekerja sama dengan Amerika Serikat selama akhir pekan untuk menghindari veto.

Negeri Tirai Bambu, yang merupakan anggota tetap Dewan Keamanan dan memegang hak veto, mengatakan pada Senin bahwa pihaknya mendukung resolusi tersebut.

“Rancangan ini mengambil sikap yang jelas dalam menuntut gencatan senjata dan memperluas bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, dan dengan demikian sesuai dengan orientasi tindakan Dewan Keamanan yang benar,” kata Lin.

“Saat ini konflik di Gaza masih berlarut-larut sehingga menimbulkan krisis kemanusiaan,” ujarnya.

“Komunitas internasional mengharapkan Dewan Keamanan memenuhi tugasnya secara praktis dan komprehensif,” pungkas Lin.

Baca juga: Resolusi AS Cenderung Bela Israel, Alasan Rusia-Tiongkok Beri Veto di PBB

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Marcheilla A)