Hermes Cetak Rekor Laba Bersih Capai USD4,6 Miliar

Hermes. Foto: Unsplash.

Hermes Cetak Rekor Laba Bersih Capai USD4,6 Miliar

Arif Wicaksono • 10 February 2024 13:17

Paris: Raksasa barang mewah Prancis, Hermes membukukan rekor penjualan tahunan dan laba bersih. Hermas juga memberi penghargaan kepada seluruh karyawan di seluruh dunia dengan bonus menyusul pertumbuhan yang kuat di setiap wilayah pada tahun lalu.
 

baca juga:

Kenaikan Laba HSBC Lebih Rendah dari Ekspetasi Pasar

  

Grup ini melaporkan laba yang lebih baik dari perkiraan sebesar 4,3 miliar euro (USD4,6 miliar), naik 28 persen dari 2022, berkat penjualan yang melonjak 16 persen.

"Pada 2023, Hermes sekali lagi mengembangkan keunikannya dan mencapai kinerja luar biasa di semua metier (bisnis) dan di semua wilayah dengan basis yang tinggi,” kata Ketua Eksekutif Hermas Axel Dumas, dilansir Channel News Asia, Sabtu, 10 Februari 2024.

Kelompok tersebut mengatakan 22 ribu karyawannya di seluruh dunia akan mendapatkan bonus 4.000 euro (USD4.300) awal tahun ini sebagai bagian dari kebijakannya untuk membagi hasil pertumbuhan dengan semua orang yang berkontribusi setiap hari.

Pihaknya juga akan mengusulkan peningkatan dividen bagi pemegang saham.

Saham Hermes naik lebih dari empat persen menjadi 2.168 euro dalam transaksi pagi hari di bursa saham Paris, mendorong grup tersebut melampaui raksasa kosmetik L'Oreal dalam hal kapitalisasi pasar.

Harga saham L'Oreal turun lebih dari tujuh persen menjadi 420 euro setelah membukukan hasil yang lebih rendah dari perkiraan untuk kuartal keempat.

Saham LVMH, group barang mewah terbesar di dunia, turun 0,3 persen menjadi 802 euro, meskipun mereka juga melaporkan rekor pendapatan tahunan bulan lalu. Pemilik Gucci, Kering, naik 0,7 persen menjadi 412 euro, sehari setelah melaporkan penurunan laba.

Kenaikan penjualan di Asia Pasifik

Hermes mengatakan penjualannya meningkat 14,5 persen di Jepang dan 12,9 persen di wilayah Asia-Pasifik lainnya tahun lalu. Hermas meraih kenaikan pendapatan dengan membuka tokonya yang ke-33 di Tiongkok, pasar utama bagi merek-merek mewah.

Jepang dan Asia-Pasifik bersama-sama merupakan pasar terbesar bagi Hermes, dengan total penjualan sebesar 7,5 miliar euro. Penjualan meningkat 19 persen menjadi 3 miliar euro di Eropa dan 17,1 persen menjadi 2,5 miliar euro di Amerika.

"Hermes adalah salah satu perusahaan yang mengkonfirmasi kebangkitan momentum konsumen Amerika, didukung kembalinya kepercayaan diri dan inflasi yang lebih rendah," kata Analis di Bernstein Luca Solca.

Dalam prospeknya untuk 2024, perusahaan tersebut mengatakan dalam jangka menengah, meskipun terdapat ketidakpastian ekonomi, geopolitik, dan moneter di seluruh dunia, grup ini menegaskan tujuan ambisius untuk pertumbuhan pendapatan dengan nilai tukar yang konstan.

Selain itu, perusahaan akan mengusulkan kenaikan dividen menjadi 15 euro per saham, naik dari 13 euro pada 2022, pada rapat umum berikutnya di April.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)