Gedung Kementerian Keuangan. Foto: Dokumen Kementerian Keuangan
Annisa Ayu Artanti • 25 November 2024 18:00
Jakarta: Pemerintah melakukan penerbitan Sukuk Global senilai USD2,75 miliar dalam format Reg S/144A.
Mengutip laman Kementerian Keuangan, Senin, 25 November 2024, sukuk Global itu terdiri atas USD1,1 miliar bertenor 5,5 tahun, USD900 juta bertenor 10 tahun, dan USD750 juta bertenor 30 tahun.
Sukuk Global ini dijual pada harga par dengan tingkat imbal hasil masing-masing sebesar 5,00 persen untuk tenor 5,5 tahun, 5,25 persen untuk tenor 10 tahun, dan 5,65 persen untuk tenor 30 tahun.
Setelmen Sukuk Global ini akan dilakukan pada tanggal 25 November 2024 dan akan dicatatkan di Singapore Exchange Securities Trading Limited dan NASDAQ Dubai. Setiap tenor sudah mendapatkan peringkat Baa2 oleh Moody’s Investor Service, BBB oleh S&P Global Ratings Services, dan BBB oleh Fitch Ratings.
Sukuk Global ini menggunakan struktur akad Wakalah dan telah memperoleh persetujuan opini syariah dari Dewan Syariah Nasional –Majelis Ulama Indonesia (“DSN MUI”) serta Khalij Islamic,Shari’a Adviser of Deutsche Bank AG, Singapore Branch, The Internal Shari’a Supervisory Committee (ISSC) of Dubai Islamic Bank PSJC, the Shari’a Committee of J.P. Morgan, KFH Capital Fatwa & Shari’a Supervisory Board dan Standard Chartered Bank Global Shari’a Supervisory Committee.
Penerbitan dengan tenor 5,5 tahun didistribusikan sebanyak 16 persen kepada investor Asia (ex. Indonesia, Timur Tengah, Malaysia, Brunei), 61 persen kepada investor Timur Tengah, Malaysia dan Brunei, 6 persen kepada investor Indonesia, enam persen kepada investor Amerika Serikat, dan 11 persen kepada investor Eropa.
Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Alokasi untuk investor Timur Tengah, Malaysia, dan Brunei untuk tenor 5,5 tahun sebesar 61 persen lebih tinggi dibandingkan dengan tenor 5 tahun untuk Sukuk yang diterbitkan pada Juni 2024 sebesar 50% menunjukkan peningkatan penetrasi terhadap basis investor Timur Tengah, Malaysia, dan Brunei oleh Pemerintah.
Berdasarkan jenis investor, tenor 5,5 tahun dialokasikan 15 persen kepada manajer aset/manajer dana, 63 persen kepada bank/institusi finansial, 19 persen kepada dana kekayaan negara/bank sentral, 1 persen kepada dana asuransi/dana pensiun dan 2 persen kepada bank swasta/lainnya.
Tenor 10 tahun didistribusikan sebanyak 16 persen kepada investor Asia (ex. Indonesia, Middle East, Malaysia, Brunei), 52 persen kepada investor Timur Tengah, Malaysia dan Brunei, 10 persen kepada investor Indonesia, 9 persen kepada investor Amerika Serikat dan 13 persen kepada investor Eropa.
Berdasarkan jenis investor, tenor 10 tahun dialokasikan 22 persen kepada manajer aset/manajer dana, 69 persen kepada bank/institusi finansial, empat persen kepada dana asuransi/dana pensiun, 3 persen kepada dana kekayaan negara/bank sentral dan 2 persen kepada bank swasta/lainnya.
Sementara itu, tenor 30 tahun didistribusikan sebanyak 10 persen kepada investor Asia (ex. Indonesia, Middle East, Malaysia, Brunei), 1 persen ke investor Timur Tengah, Malaysia dan Brunei, 9 persen kepada investor Indonesia, 43 persen kepada investor Amerika Serikat dan 37 persen kepada investor Eropa.
Berdasarkan jenis investor, tenor 30 tahun ini dialokasikan 84 persen kepada manajer aset/manajer dana, 11 persen kepada bank/institusi finansial, 3 persen kepada dana asuransi/dana pensiun, 1 persen kepada dana kekayaan negara/bank sentral dan 1 persen kepada bank swasta/lainnya.
Penerbitan Sukuk Global kali ini merupakan penerbitan keempat yang dilakukan oleh Pemerintah selama tahun 2024 di pasar surat utang global dalam mata uang USD.
Transaksi ini berhasil menarik minat dari berbagai jenis investor dan geografis, memperlihatkan minat investasi yang kuat dan kepercayaan pasar terhadap Pemerintah, mengingat kuatnya fundamental ekonomi negara.
Pesanan akhir mencapai lebih dari USD4,9 miliar secara total, atau tingkat kelebihan permintaan (oversubscribed) lebih dari 1,8x dari penerbitan, dimana puncak pesanan (peak order) mencapai lebih dari USD6,9 miliar.