Sahroni Minta Kejagung Kembangkan Alat Sadap yang Dimiliki

Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni. Foto: Medcom/Siti Yona Hukmana.

Sahroni Minta Kejagung Kembangkan Alat Sadap yang Dimiliki

Siti Yona Hukmana • 26 November 2024 11:38

Jakarta: Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni meminta Kejaksaan Agung (Kejagung) mengembangkan alat sadap yang dimiliki mengikuti perkembangan teknologi. Hal itu disampaikan Sahroni usai melakukan inspeksi mendadak (sidak) alat sadap di sebuah ruangan di Gedung Utama Korps Adhyaksa.

"Kekurangan yang mesti diadakan kembali pekerjaan tambahan," kata Sahroni di Gedung Kejagung, Jakarta Selatan, Selasa, 26 November 2024.

Bendahara Umum (Bendum) DPP Partai NasDem itu menyebut Kejagung harus siap dengan berbagai perkembangan teknologi. Sehingga, berbagai kekurangan alat sadap yang dimiliki harus segera dilengkapi.

"Teknologi ini kan semakin tahun itu berkembangnya semakin pesat. Nah, itu tadi ada beberapa kekurangan yang mungkin harus ditambahkan dalam perlengkapan nanti yang akan datang," ungkap dia.
 

Baca juga: 

Sidak Jawab Spekulasi Buruk Soal Pengadaan Alat Sadap Kejagung


Namun, Sekretaris Fraksi NasDem di DPR itu tidak bisa menjelaskan gamblang perihal alat sadap tersebut. Sebab, alat intelijen tersebut bersifat tertutup. 

Meski demikian, dia memastikan bahwa alat sadap itu berfungsi baik. Sehingga, dapat menunjang tugas Kejagung dalam melakukan penyidikan.

"Sangat baik untuk, ya kan ada kepentingan penyidikan yang kita nggak bisa jelasin, karena penyidikan ini berfungsi untuk melengkapi data dukung apa yang ditargetin oleh Kejaksaan Agung," ujarnya.

Sidak alat sadap Kejagung ini dilakukan Sahroni pada Selasa pagi, 26 November 2024. Kegiatan ini tidak dihadiri Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin.

Sahroni didampingi Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Harli Siregar. Harli menyambut baik kegiatan sidak dari wakil rakyat tersebut.

"Terkait dengan kehadiran Pak Sahroni saya kira kita sangat menghargai, menghormati, dan mengapresiasi. Karena beliau sangat responsif di tengah adanya informasi yang kurang baik dengan pengasaan alat-alat intelejen di Kejaksaan Agung," kata Harli.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)