3 Orang Tewas dalam Bentrokan Terkait Survei Masjid di India

Petugas keamanan berpatroli di kota Sambhal, Uttar Pradesh, India. (Anadolu Agency)

3 Orang Tewas dalam Bentrokan Terkait Survei Masjid di India

Willy Haryono • 25 November 2024 14:45

Sambhal: Tiga orang tewas saat bentrokan meletus di sebuah kota di India utara terkait survei masjid era Mughal, kata sejumlah pejabat pada hari Minggu kemarin.

Pengadilan setempat baru-baru ini memerintahkan survei Masjid Shahi Jama di kota Sambhal, negara bagian Uttar Pradesh, menyusul petisi yang mengeklaim bahwa kuil tersebut berdiri di lokasi masjid.

Pada Minggu pagi, saat tim tiba di kota untuk melakukan survei, warga setempat menentang langkah tersebut, yang memicu bentrokan antara personel keamanan dan penduduk asli.

Aunjaneya Kumar Singh, seorang pejabat sipil senior, mengonfirmasi kematian tiga warga sipil dan mengatakan beberapa polisi juga terluka.

Saat survei berlangsung, sekelompok orang berkumpul di area tersebut dan meneriakkan slogan-slogan dan kemudian mulai melemparkan batu saat polisi mencoba membersihkan area tersebut, kata Singh.

Polisi juga telah menahan sedikitnya 10 orang saat ketegangan meningkat di area tersebut.

Anggota parlemen setempat Zia Ur Rehman Barq menulis di media sosial X bahwa ia akan menyuarakan "suara menentang kebrutalan yang dilakukan polisi di Parlemen."

Prashant Kumar, kepala polisi negara bagian Uttar Pradesh, mengatakan bahwa situasi sudah terkendali di Sambhal, lapor Press Trust of India.

Masjid Sambhal adalah satu-satunya bangunan Mughal yang masih ada yang dibangun di era Kaisar Babar, karena dua lainnya, satu di Panipat hancur dan satu lagi di Ayodhya dihancurkan massa pada 1992. Mughal menguasai sebagian besar anak benua India selama lebih dari 200 tahun.

Baru-baru ini, elemen sayap kanan di India telah mengajukan petisi berturut-turut di pengadilan, mengeklaim bahwa monumen yang dilindungi UNESCO dan masjid era Mughal adalah kuil.

Baca juga:  Umat Muslim dan Hindu Bentrok Hebat di India

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)