Deputi Komandan Hamas Dikabarkan Tewas dalam Serangan Udara Israel

Asap dari serangan udara Israel di Jalur Gaza. (AP)

Deputi Komandan Hamas Dikabarkan Tewas dalam Serangan Udara Israel

Willy Haryono • 19 March 2024 08:52

Washington: Salah satu pemimpin senior kelompok pejuang Palestina Hamas, Marwan Issa, tewas dalam serangan udara Israel, kata Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan.

Menjabat sebagai deputi komandan sayap militer Hamas, Issa menjadi pemimpin paling senior Hamas yang tewas sejak perang terbaru melawan Israel meletus pada 7 Oktober 2023.

Hamas, kelompok penguasa Jalur Gaza, belum secara resmi mengomentari laporan kematian Issa.

Senin kemarin, Presiden AS Joe Biden mengadakan pertemuan penting dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam membahas arah perang di Gaza.

Mengutip dari BBC, Selasa, 19 Maret 2024, sumber media Israel melaporkan bahwa Issa tewas dalam serangan udara Israel yang menargetkan kompleks terowongan di bawah kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah sepekan lalu.

Issa selaku wakil komandan sayap militer Hamas Brigade Izzedine al-Qassam dianggap sebagai salah satu orang paling dicari Israel. Uni Eropa, yang memasukkan nama Issa ke dalam daftar hitam teroris, menghubungkannya langsung dengan serangan 7 Oktober ke Israel yang menewaskan sekitar 1.200 orang.

Dia sempat dipenjara oleh Israel selama lima tahun dalam peristiwa Intifada Palestina Pertama, dan ditahan Otoritas Palestina (PA) pada 1997 hingga dimulainya Intifada Kedua di tahun 2000.

Militer Israel telah membunuh sejumlah pemimpin senior Hamas sejak 7 Oktober. Selain Issa, pemimpin politik Hamas Saleh al-Arouri juga tewas dalam ledakan di Dahiyeh, pinggiran selatan Beirut. Israel secara luas dianggap bertanggung jawab atas serangan itu.

Baca juga:  Israel Menduga Salah Satu Pemimpin Militer Hamas Tewas dalam Serangan Udara

Sullivan mengatakan para pemimpin Hamas lainnya diyakini masih bersembunyi, dan "kemungkinan besar berada jauh di dalam jaringan terowongan Hamas" di Gaza.

Dia berjanji bahwa AS akan membantu Israel dalam perburuan pemimpin tertinggi Hamas, seraya menambahkan "Keadilan juga akan datang untuk mereka."

Meski mencatat berbagai keberhasilan militer Israel melawan Hamas sejak awal perang, Sullivan juga menekankan bahwa Biden telah menyatakan kekhawatirannya yang semakin besar atas meningkatnya jumlah kematian warga sipil dalam seruannya kepada Netanyahu.

Biden menegaskan kembali komitmennya terhadap Israel dan "haknya untuk menyerang Hamas," menurut Sullivan, namun presiden juga mengatakan bahwa melancarkan invasi darat ke Rafah akan menjadi sebuah "kesalahan" bagi militer Israel. Rafah adalah sebuah kota di Gaza selatan yang diperkirakan dihuni jutaan pengungsi Palestina.

Invasi ke Rafah "akan menyebabkan lebih banyak kematian warga sipil yang tidak bersalah, memperburuk krisis kemanusiaan yang sudah mengerikan, memperdalam anarki di Gaza dan semakin mengisolasi Israel secara internasional," sebut Sullivan kepada awak media.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)