Presiden Prabowo Subianto. Dok. IG Prabowo
M Rodhi Aulia • 21 December 2024 22:37
Jakarta: Mayoritas masyarakat Indonesia optimistis bahwa di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, perekonomian nasional pada tahun 2025 akan membaik. Survei terbaru dari Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) mengungkapkan tingkat keyakinan publik yang tinggi terhadap kemampuan Prabowo membawa Indonesia ke arah yang lebih baik.
“Pada kluster ekonomi, mayoritas responden melihat bahwa kondisi perekonomian nasional pada 2025 lebih baik dengan 33,50% responden. Sedangkan responden yang menilai jauh lebih baik sebesar 17,38%,” tulis survei itu yang dikutip Sabtu 21 Desember 2024.
Selain itu, isu ekonomi yang menjadi perhatian utama publik adalah pembukaan lapangan kerja dan pengentasan pengangguran. Sebanyak 54,2% responden berharap pemerintah dapat merealisasikan harapan tersebut di tahun 2025. Adapun sektor lain yang dianggap penting adalah penguatan UMKM atau sektor informal, dengan dukungan dari 21,02% responden.
Baca juga: PPN 12% Pemerintah Pede Inflasi Terjaga dan Ekonomi RI di Atas 5%
Publik juga menaruh harapan besar pada program kerja kabinet Prabowo, yang dikenal dengan nama Kabinet Merah Putih. “Sebanyak 60,3% responden Cukup Yakin, dan 20,7% responden Sangat Yakin,” tulis survei itu.
Secara keseluruhan sektor, 63,1% responden menyatakan Cukup Yakin bahwa kepemimpinan Prabowo mampu membawa perubahan positif bagi Indonesia, sementara 16,5% lainnya menyatakan Sangat Yakin. Tingkat ketidakpercayaan tercatat jauh lebih rendah, dengan hanya 13,5% responden yang Kurang Yakin dan 2,2% yang Sangat Tidak Yakin.
Survei LPI juga mencatat bahwa tahun 2025 diproyeksikan menjadi tahun penuh tantangan, baik secara domestik maupun internasional. Namun, tingginya optimisme publik menunjukkan keyakinan kuat bahwa Indonesia akan mampu menghadapi tantangan tersebut dan mengubahnya menjadi peluang di bawah kepemimpinan Prabowo.
“Harapannya, Indonesia dapat memanfaatkan kesempatan demografi (windows of demography) sehingga menjadi bonus, bukan petaka demografi,” demikian diungkap dalam survei.