Ilustrasi. Foto: Freepik
Annisa Ayu Artanti • 21 December 2024 18:15
Jakarta: Kementerian Keuangan memastikan inflasi akan terjaga dan pertumbuhan ekonomi tidak akan terhambat seiring dengan penaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12 persen yang akan mulai berlaku pada tahun depan.
Kepala Badan Kebijakan Publik Febrio Kacaribu mengatakan, pemerintah menjamin inflasi akan tetap rendah dengan pemberlakukan kebijakan anyar tersebut. Adapun saat ini inflasi masih rendah di level 1,6 persen.
"Dampak kenaikan PPN ke 12 persen adalah 0,2 persen. Inflasi akan tetap dijaga rendah sesuai target APBN 2025 di 1,5-3,5 persen," kata Febrio dalam keterangan yang diterima Metrotvnews.com, Sabtu, 21 Desember 2024.
Ilustrasi. Foto: MI
Sementara itu, terkait pertumbuhan ekonomi Febrio juga meyakini akan tetap tumbuh di atas lima persen. Penerapan PPN 12 persen pun dianggapnya tidak memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi RI.
"Pertumbuhan ekonomi 2024 diperkirakan tetap tumbuh di atas 5,0 persen. Dampak kenaikan PPN ke 12 persen terhadap pertumbuhan ekonomi tidak signifikan," ujar dia.
Febrio menjelaskan, pemerintah sudah menyiapkan beberapa paket stimulus untuk memuluskan penerapan kebijakan PPN 12 persen itu, seperti bantuan pangan; diskon listrik; buruh pabrik tekstil, pakaian, alas kaki, dan furniture tidak bayar pajak penghasilan setahun, pembebasan PPN rumah, dan lain-lain.
Sehingga pertumbuhan ekonomi 2025 akan tetap dijaga sesuai target APBN sebesar 5,2 persen.