Ilustrasi. Foto: Dok Kemenkeu
Naufal Zuhdi • 22 May 2025 11:11
Jakarta: Chief Economic DBS Group Research, Taimur Baig menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2025 masih berkisar di angka lima persen.
Hal itu karena kondisi ekspor Indonesia yang masih menantang dengan adanya tarif resiprokal dari Amerika Serikat (AS), juga harga komoditas yang lemah serta terdapat banyaknya ketidakpastian mengenai permintaan di AS, Tiongkok dan lainnya.
"Jadi pertumbuhannya berada dalam kisaran lima persen. Oleh karena itu, kebijakan moneter atau fiskal dari pemerintah akan sangat membantu," ucapnya di acara DBS Asian Insights Conference 2025 : Growth in a Changing World, dikutip Kamis, 22 Mei 2025.
Namun, ia meyakini kebijakan yang mampu diberikan pemerintah saat ini hanyalah dari sisi moneter, sebab terkait fiskal sendiri saat ini berada di bawah tekanan limitasi.
"Tetapi, kembali lagi, memang kondisi saat ini cukup sulit. Secara global itu menantang dan juga secara domestik tidak banyak yang bisa dilakukan untuk mengembalikan sentimen domestik," ungkap dia.
Baca juga:
BI Turunkan Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi RI ke 4,6-5,4% |