Siti Yona Hukmana • 14 August 2025 17:46
Jakarta: Sebanyak dua anggota Brimob Batalyon C Nabire gugur dalam aksi penyerangan brutal, oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Aibon Kogoya. Peristiwa itu terjadi saat korban tengah melaksanakan tugas di Distrik Siriwo, Kabupaten Nabire, pada Rabu, 13 Agustus 2025 sekitar pukul 10.50 WIT.
Kedua anggota Brimob itu atas nama Brigpol Muhammad Arif Maulana, 34 dan Bripda Nelson Runaki, 26. Kepala Operasi Damai Cartenz Brigjen Faizal Ramadhani, menyampaikan dua mendalam atas gugurnya dua anggota.
"Kami sangat berduka atas kehilangan dua personel terbaik yang gugur saat menjalankan tugas negara. Langkah tegas dan terukur akan dilakukan untuk mengejar pelaku, khususnya kelompok KKB pimpinan Aibon Kogoya, serta memastikan keamanan di wilayah tersebut,” kata Faizal dalam keterangannya, Kamis, 14 Agustus 2025.
Kedua anggota yang gugur dikenal sebagai sosok polisi yang senang bersosialisasi dan ramah kepada masyarakat. Hal ini terlihat dari banyaknya warga di tempat almarhum bertugas merasa kehilangan, kedua almarhum juga merupakan tulang punggung keluarga. Mereka melaksanakan tugasnya dengan tulus di daerah terpencil dengan segala keterbatasannya.
Personel Satgas Operasi Damai Cartenz telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Hasil olah TKP, diketahui para pelaku diduga anggota KKB kelompok Aibon Kogoya menembaki kedua korban.
Saksi sempat melihat dua orang tak dikenal bersenjata laras panjang, berambut gimbal, dan mengenakan celana pendek, menuruni bukit di sisi kanan lokasi kejadian. Penyerangan tersebut juga mengakibatkan hilangnya dua pucuk senjata panjang jenis AK-101, enam magazine, serta satu body vest.
Hasil olah TKP juga menemukan barang bukti, seperti sembilan selongsong peluru kaliber 7,62 mm, sembilan selongsong kaliber 5,56 mm, dua telepon seluler milik korban, headset, serta satu proyektil yang ditemukan pada tubuh Brigpol Arif Maulana.
Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz, Kombes Yusuf Sutejo, mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan waspada. Kemudian, mempercayakan sepenuhnya proses pengejaran dan penegakan hukum kepada aparat keamanan.
"Keamanan adalah tanggung jawab bersama, dan kerja sama masyarakat sangat penting dalam menjaga Papua tetap aman,” kata Yusuf.
Pengorbanan Brigpol Muhammad Arif Maulana dan Bripda Nelson Runaki menjadi pengingat akan besarnya risiko yang dihadapi aparat keamanan dalam menjaga keselamatan warga dan stabilitas di Papua. Saat ini, kedua jenazah telah diserahkan kepada keluarga untuk prosesi pemakaman.
Sementara itu, aparat keamanan terus mengejar KKB pimpinan Aibon Kogoya. Termasuk, memperkuat pengamanan di jalur strategis Trans Nabire–Paniai, guna mencegah terulangnya kejadian serupa.