Kepolisian Ekuador bersiaga di sebuah lokasi serangan kelompok bersenjata. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 18 August 2025 18:45
Santo Domingo: Sedikitnya tujuh orang tewas ditembak sekelompok pria bersenjata di sebuah tempat bermain bola biliar di kota Santo Domingo, Ekuador pada Minggu, 17 Agustus. Peristiwa ini merupakan rangkaian terbaru dari maraknya kekerasan geng yang menghantui negara Amerika Latin tersebut.
“Kami pastikan tujuh orang meninggal akibat luka tembak,” kata kepolisian nasional dalam pesan grup WhatsApp kepada awak media.
Mengutip dari CBS News, Senin, 18 Agustus 2025, penembakan terjadi di kawasan hiburan malam Santo Domingo, sekitar 150 kilometer sebelah barat ibu kota Quito. Polisi tengah melakukan penyelidikan dan memburu para pelaku.
Rekaman kamera keamanan yang beredar di media sosial memperlihatkan sejumlah pria bertopeng hitam menembak dua orang di pintu masuk halls biliar, membuat pejalan kaki panik berlarian.
Para penyerang kemudian masuk ke dalam dan terus menembaki korban sebelum melarikan diri saat mobil polisi mendekat. AFP belum bisa memverifikasi keaslian video tersebut secara independen.
Media lokal melaporkan, penyelidikan awal mengindikasikan pembantaian itu berkaitan dengan kejahatan terorganisir. Insiden serupa terjadi bulan lalu di kota wisata General Villamil Playas, menewaskan sedikitnya sembilan orang. Pada April lalu, 12 orang juga tewas ditembak di arena sabung ayam sekitar 30 kilometer dari Santo Domingo.
Ekuador, yang dahulu dikenal sebagai negara relatif damai di Amerika Latin, kini terjerumus dalam krisis akibat ekspansi kartel transnasional yang memanfaatkan pelabuhan untuk menyelundupkan narkoba ke AS dan Eropa. Tingkat pembunuhan melonjak drastis dari enam kasus per 100 ribu penduduk pada 2018 menjadi 38 kasus per 100 ribu pada 2024.
Antara Januari–Mei 2025, tercatat lebih dari 4.051 kasus pembunuhan, angka yang disebut analis sebagai awal tahun paling berdarah dalam sejarah modern Ekuador. Presiden Daniel Noboa telah berjanji menindak keras kejahatan, bahkan memberlakukan status darurat di sejumlah provinsi.
Namun, kekerasan tetap meningkat, termasuk insiden pekan lalu di provinsi Guayas yang menewaskan 14 orang. Pada akhir Juli, serangan bersenjata juga menewaskan sedikitnya 17 warga sipil, termasuk seorang anak, di El Empalme.
Baca juga: Delapan Orang Tewas dalam Penembakan Klub Malam di Ekuador