Trump: Ukraina Tak Akan Masuk NATO sebagai Syarat Damai dengan Rusia

Presiden AS Donald Trump saat bersama Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Gedung Putih. (EPA-EFE)

Trump: Ukraina Tak Akan Masuk NATO sebagai Syarat Damai dengan Rusia

Muhammad Reyhansyah • 18 August 2025 12:33

Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menegaskan tidak akan ada jalan bagi Ukraina untuk bergabung dengan NATO sebagai bagian dari kesepakatan damai dengan Rusia. Ia juga menambahkan bahwa Crimea, yang dianeksasi Moskow pada 2014, “tidak akan kembali” ke Ukraina.

“Presiden Zelensky bisa mengakhiri perang dengan Rusia hampir seketika, jika dia mau, atau melanjutkan pertempuran. Ingat bagaimana ini dimulai. Tidak ada pengembalian Crimea yang diberikan Obama, dan tidak ada masuk NATO bagi Ukraina. Beberapa hal tidak pernah berubah,” tulis Trump di platform Truth Social dan dikutip BBC, Senin, 18 Agustus 2025.

Pernyataan itu muncul setelah pertemuannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Alaska, yang menghasilkan perubahan sikap Washington dari tuntutan gencatan senjata menjadi dorongan kesepakatan damai permanen.

Setibanya di Amerika Serikat pada Minggu malam, Presiden Volodymyr Zelensky kembali menekankan kebutuhan Ukraina atas jaminan keamanan efektif dari sekutu. Ia menegaskan bahwa pengalaman sebelumnya menunjukkan jaminan lemah tidak mampu mencegah agresi.

“Tentu saja, Crimea tidak seharusnya diserahkan saat itu, sama halnya ketika Ukraina tidak menyerahkan Kyiv, Odesa, atau Kharkiv setelah 2022,” kata Zelensky. Ia juga menyatakan rasa terima kasih atas undangan Trump ke Gedung Putih dan menegaskan keinginan bersama untuk mengakhiri perang dengan cepat dan andal.

Utusan AS, Steve Witkoff, mengatakan Putin telah menyetujui kemungkinan pakta keamanan mirip NATO bagi Ukraina. Menurutnya, kesepakatan itu bisa menawarkan perlindungan setara dengan Pasal 5 NATO, yang mewajibkan anggota membela sekutu yang diserang.

Pertemuan tingkat tinggi di Gedung Putih pada Senin diperkirakan dihadiri Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, Kanselir Jerman Friedrich Merz, Presiden Finlandia Alexander Stubb, serta Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen.

Trump menyebutnya sebagai hari bersejarah. “Tidak pernah ada begitu banyak pemimpin Eropa sekaligus. Merupakan kehormatan besar bagi saya untuk menjamu mereka,” ujarnya.

Diplomat Eropa menilai kehadiran sejumlah besar kepala negara dalam waktu singkat menandai urgensi krisis perang Ukraina, sekaligus mencerminkan kekhawatiran mereka bahwa Trump dapat menekan Zelensky menerima syarat tertentu setelah sebelumnya tidak dilibatkan dalam pertemuan Trump–Putin.

Hubungan Trump dan Zelensky sempat memburuk pada Februari lalu setelah pertemuan di Gedung Putih berakhir dengan perselisihan. Saat itu, Trump menuduh Zelensky “berjudi dengan Perang Dunia Ketiga”, yang membuat hubungan Washington–Kyiv membeku.

Sejak itu, pemimpin Eropa berusaha memulihkan komunikasi antara kedua pihak. Ukraina juga mulai menggunakan bahasa “deal-making” yang dianggap lebih cocok dengan gaya Trump, termasuk menandatangani kesepakatan mineral dengan AS pada April dan menyatakan kesediaan membeli senjata Amerika.

Trump sendiri dalam beberapa bulan terakhir semakin frustrasi dengan agresi Rusia, bahkan menyebut Putin “benar-benar gila” serta mengancam sanksi ekonomi baru terhadap Moskow.

Meski diplomasi intensif berlangsung, pasukan Rusia terus bergerak maju dan kini menguasai hampir seperlima wilayah Ukraina sejak invasi penuh pada Februari 2022.

Dalam pertemuan virtual dengan para pemimpin Eropa pada Minggu, Zelensky menegaskan konstitusi negaranya tidak memungkinkan penyerahan wilayah. Menurutnya, isu teritorial hanya bisa dibahas dalam pertemuan trilateral antara Ukraina, Rusia, dan Amerika Serikat.

Namun, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio meredam ekspektasi. “Kita masih jauh dari tercapainya kesepakatan,” ujarnya.

Baca juga:  Trump Dorong Pertemuan Trilateral dengan Putin dan Zelensky Pekan Depan

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)