Cetak Rekor, Ekspor Air dan Minuman Non-Alkohol RI Tembus USD164,21 Juta

Ilustrasi. Foto: Dok Metrotvnews.com

Cetak Rekor, Ekspor Air dan Minuman Non-Alkohol RI Tembus USD164,21 Juta

Eko Nordiansyah • 16 June 2025 14:21

Jakarta: Kinerja ekspor air dan minuman tanpa alkohol (HS code 2201-2202) Indonesia mencatatkan lonjakan signifikan pada 2024. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor produk dalam kategori HS 2201-2202 tersebut menembus angka USD164,21 juta, tumbuh 34,36 persen dibandingkan capaian tahun sebelumnya yang sebesar USD122,21 juta.

Tak hanya dari sisi nilai, volume ekspor juga menunjukkan penguatan yang solid. Pada tahun 2024 lalu, volume ekspor mencapai 323,55 ribu ton, meningkat 27,95 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Filipina menjadi pasar terbesar dengan kontribusi 23,61 persen terhadap total ekspor 2024, atau setara USD38,77 juta, diikuti oleh Vietnam (12,76 persen setara USD20,96 juta), Singapura (9,96 persen setara USD16,35 juta), Malaysia (8,57 persen setara USD14,08 juta) dan Timor Leste (7,23 persen setara USD11,87 juta).

Posisi terkini, Januari-April 2025, nilai ekspor bahkan mencapai USD77,47 juta dan volume mencapai 143,26 ribu ton atau meningkat masing-masing 73,45 persen yoy untuk nilai dan 71,16 persen yoy untuk volume. Capaian ini menandai momentum bagi sektor minuman non alkohol nasional untuk terus menguat di pasar global.

Senior Economist LPEI Donda Sarah mengatakan, tren pertumbuhan positif ini masih akan berlanjut pada beberapa tahun mendatang, didorong oleh permintaan yang masih kuat dari negara-negara mitra dagang. Pertumbuhan ekspor kumulatif Januari-April 2025 ini utamanya didorong oleh peningkatan ekspor ke sejumlah negara mitra utama, seperti Filipina, Thailand, Vietnam, Malaysia dan Timor Leste.

“Di tengah sejumlah tantangan berupa persaingan dengan negara eksportir lain, perubahan cepat preferensi konsumen, serta kondisi makroekonomi global yang penuh ketidakpastian, peluang untuk berinovasi dan memperluas pasar ekspor air dan minuman tanpa alkohol tetap terbuka lebar,” kata dia dalam keterangan tertulisnya, Senin, 16 Juni 2025.

Secara global, Indonesia masih berada di peringkat ke-31 dunia sebagai eksportir produk air mineral (HS 2201) dan peringkat ke-45 untuk air mineral berperisa (HS 2202).
 

Baca juga: 

Harga Patokan Ekspor Konsentrat Tembaga Kembali Naik di Juni 2025



(Ilustrasi ekspor. Foto: Dok MI)

Tantangan produk Indonesia tembus pasar global

Keterbatasan penguasaan teknologi dan inovasi yang dihadapi menjadi tantangan yang perlu diatasi agar produk Indonesia mampu menembus pasar negara besar seperti Tiongkok dan Jepang yang memiliki potensi pasar yang cukup besar namun belum tergarap.

Sebagai lembaga keuangan khusus yang bertujuan mendorong pertumbuhan ekspor nasional, Indonesia Eximbank menyatakan kesiapan untuk mendukung para eksportir di industri air dan minuman tanpa alkohol dalam mengembangkan kapasitas usahanya ke pasar internasional.

Hingga kini, lembaga tersebut telah memberikan pembiayaan dan pendampingan kepada berbagai perusahaan di sektor Fast-Moving Consumer Goods (FMCG) dan industri makanan, baik untuk mendorong ekspor produk maupun ekspansi pabrik ke luar negeri.

“Momentum ini harus dimanfaatkan secara optimal untuk menjadikan produk Indonesia, baik dari sektor air, minuman tanpa alkohol, FMCG, maupun makanan sebagai ikon ekspor berkelas dunia,” kata Donda.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)