Bank DKI Bentuk KUB Bersama Bank Maluku Malut

Ilustrasi Bank DKI. Foto: Dok istimewa

Bank DKI Bentuk KUB Bersama Bank Maluku Malut

Eko Nordiansyah • 5 June 2025 21:54

Jakarta: PT Bank DKI dan PT Bank Maluku Malut (BMM) resmi menjalin kerja sama strategis melalui pembentukan Kelompok Usaha Bank (KUB). Kolaborasi ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Penyertaan Modal dan Perjanjian Pemegang Saham, yang dilaksanakan di Balai Kota Jakarta, Rabu, 5 Juni 2025.

Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama Bank DKI, Agus Haryoto Widodo, dan Direktur Utama BMM, Syahrisal Imbar. Adapun Perjanjian Pemegang Saham ditandatangani oleh Direktur Utama Bank DKI dan  Gubernur Provinsi Maluku, Hendrik Lewerissa, disaksikan oleh Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, dan Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda.

Kehadiran para pemimpin daerah serta otoritas perbankan nasional, seperti Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, menjadi simbol kuat dukungan terhadap sinergi antardaerah sebagai bagian dari konsolidasi perbankan nasional yang tertuang dalam POJK No. 12/POJK.03/2020.

“Melalui kerja sama ini, Bank DKI akan memperluas penetrasi pasar, memperkuat struktur bisnis, serta meningkatkan kontribusi terhadap penguatan ekonomi daerah. Ini adalah bagian dari investment story kami menuju IPO,” kata Agus dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 5 Juni 2025.

Bank DKI akan menjadi Pemegang Saham Pengendali Kedua di BMM, dan akan aktif mendampingi penguatan tata kelola, manajemen risiko, sistem IT, serta pengembangan bisnis dan SDM di BMM, sejalan dengan prinsip Governance, Risk & Compliance (GRC) yang terintegrasi.
 

Baca juga: 

Perbankan Salurkan Kredit Nyaris Rp8.000 Triliun di April 2025



(Penandatanganan kerja sama antara PT Bank DKI dan PT Bank Maluku Malut (BMM). Foto: Dok istimewa)

Komitmen untuk pertumbuhan jangka panjang

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, menyebut momen ini sebagai hasil nyata dari visi besar yang telah dibangun sejak 2022. Ia menjelaskan, kerja sama ini juga merupakan upaya penguatan BPD melalui kolaborasi strategis.

“Hari ini kita menyaksikan tidak hanya pemenuhan regulasi, tapi juga model penguatan BPD yang kolaboratif, strategis, dan berdampak langsung ke masyarakat,” ungkapnya.

Sementara itu, Syahrisal menekankan pentingnya kerja sama ini sebagai awal dari transformasi besar BMM. Ia berharap kerja sama antara kedua BPD juga akan mendorong terbukanya kerja sama antarpelaku usaha di daerah tersebut.

“Kami berharap langkah ini juga membuka ruang kerja sama ekonomi antara pengusaha Maluku dan Maluku Utara dengan pelaku usaha di Jakarta,” ujar dia.

Tujuan KUB Bank DKI–BMM

Proses inisiasi pembentukan KUB antara Bank DKI dan BMM dimulai sejak 2024. Adapun tujuan pembentukan KUB ini antara lain:
  1. Memenuhi ketentuan modal inti minimum;
  2. Memperkuat ketahanan, efisiensi, dan daya saing BPD;
  3. Mendorong integrasi teknologi, budaya kerja, serta tata kelola;
  4. Menjadi pilar value creation dalam transformasi dan persiapan IPO Bank DKI.
Bank DKI menargetkan sinergi ini akan mulai memberikan kontribusi positif terhadap laporan konsolidasi. Sebagai bank daerah, Bank DKI  bertransformasi menjadi kekuatan baru dalam industri perbankan nasional.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)