Banjir di Babelan Bekasi Dinilai Masih Mengkhawatirkan

Kepala Korps Polisi Air dan Udara (Kakorpolairud) Baharkam Polri Irjen Yassin Kosasih/Metro TV/Siti

Banjir di Babelan Bekasi Dinilai Masih Mengkhawatirkan

Siti Yona Hukmana • 6 March 2025 12:13

Jakarta: Kepala Korps Polisi Air dan Udara (Kakorpolairud) Baharkam Polri Irjen Yassin Kosasih, memantau banjir di Jakarta hingga Bekasi bersama Gubernur Jakarta Pramono Anung. Pemantauan menggunakan helikopter tadi pagi, 6 Maret 2025.
Dari sejumlah titik, banjir di Babelan, Kabupaten Bekasi masih tinggi.

"Baik, jadi tadi saya melaksanakan patroli udara bersama Gubernur DKI. Jadi kita lewat di titik-titik yang kita anggap masih rawan banjir, yaitu ada Kampung Melayu, Pondok Gede, Jati Asih. Setelah itu terakhir tadi ke Babelan. Dari semuanya ini memang yang sangat mengkhawatirkan adalah di Babelan," kata Yassin di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis, 6 Maret 2025.

Yassin mengatakan ketinggian air di Babelan diperkirakan masih mencapai empat meter. Sebab, dari pantauan udara terlihat rumah hanya terlihat atapnya saja.
 

Baca: Sebagian Korban Banjir Pondok Gede Permai Masih Bertahan di Pengungsian

Di sisi lain, Yassin mengatakan ada sejumlah titik yang banjirnya telah surut. Seperti di perumahan Pondok Gede Permai, Jati Asih; Perumahan Jati Rasa; dan Perumahan Duren Jaya, Bekasi Timur.

Yassin mengaku telah mengerahkan 200 personel Polairud ditambah personel Polairud Polda Metro Jaya untuk memberikan pertolongan kepada warga. Ratusan personel itu disebar ke sejumlah titik banjir, baik di Babelan yang banjirnya masih tinggi maupun di lokasi yang airnya sudah surut.

Yassin mengatakan ratusan personel itu akan membantu membersihkan jalan imbas terkena banjir dan mengevakuasi warga di Babelan. Ia menyebut masih ada warga yang terjebak di atap rumah di wilayah Babelan.

"Masih, masih. Masih ada juga yang di sekitar situ, namun juga kita berupaya untuk memberikan pertolongan," kata jenderal polisi bintang dua itu.

Yassin mengatakan terjadi kendala dalam pertolongan korban banjir. Pertama, karena lokasinya jauh dan jalan untuk menuju ke lokasi tertutup. Sehingga, menyulitkan gerak Polri.

Upaya pertolongan terus dilakukan hingga banjir benar-benar sudah tidak terjadi. Selain mengerahkan anggota, Polri juga mengirimkan rubber boots atau sepatu bot karet, life jacket atau pelampung, dan peralatan SAR lainnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M Sholahadhin Azhar)