Menteri Kebudayaan Fadli Zon. Metrotvnews.com/Fachri
Fachri Audhia Hafiez • 26 May 2025 18:40
Jakarta: Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengatakan banyak generasi muda belum memahami sejarah. Dia mencontohkan ada anggapan Soekarno-Hatta merupakan satu nama.
Padahal, Soekarno dan Hatta merupakan dua orang yang berbeda. Bahkan, dia menemukan Soeta atau singkatan dari Soekarno-Hatta merupakan satu nama.
"Bahkan ada 1-2 case, mungkin bisa diteliti juga beberapa case, mungkin mereka tidak tahu lagi, antara Soekarno-Hatta, karena mungkin penyebutan dikiranya Soekarno-Hatta itu satu nama. Malah sekarang disingkat Soeta, dikira Soeta itu nama baru lagi. Itu sebagai contoh saja bagaimana di era globalisasi yang informasi ini sangat masif, kalau kita tidak menuliskan sejarah ini mungkin akan kesulitan," kata Fadli saat rapat kerja (raker) di Komisi X DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 26 Mei 2025.
Fadli mengatakan sejarah yang ditulis ulang ini peristiwa yang punya garis besar. Sehingga, tidak terlalu mendetail.
"Tentu saja sejarah yang ditulis ini adalah sejarah yang sifatnya highlight, garis besar. Tidak menulis secara terlalu detail. Karena kalau terlalu detail mungkin kita memerlukan lebih dari 100 jilid itu ya, tidak selesai," ucap Fadli.
Baca Juga:
Menbud Sebut Pemutakhiran Sejarah Terhenti di Era Presiden Habibie |