Gagal panen itu terjadi di puluhan bidang sawah di Kecamatan Tarik, Sidoarjo. (MGN/Heri Susetyo)
Gunungkidul: Puluhan ribu warga di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mulai terdampak kekeringan. Meski tahun ini dikabarkan terjadi kemarau basah yang masih disertai hujan, namun kekurangan air bersih tak terelakkan di daerah tersebut.
"Catatan kami ada 24.137 jiwa terancam (kekeringan) yang ada di 10 kecamatan," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Kabupaten Gunungkidul, Sumadi dihubungi, Selasa, 5 Juli 2025.
Sumadi mengungkapkan Kecamatan Panggang dilaporkan jadi wilayah terluas terdampak kekeringan dengan ancaman menerpa 13.624 orang. Sementara sejumlah kecamatan lain juga tak luput dari kekeringan, seperti Kecamatan Saptosari hingga Girisubo.
Menurut Sumadi perkiraan jumlah warga potensial terdampak kekeringan sekitar 2 ribuan. Misalnya, Kecamatan Saptosari 2.916 jiwa dan Kecamatan Girisubo sebanyak 2.612 jiwa.
"Rata-rata warga terdampak kurang dari 2.000 jiwa di tujuh kecamatan lain," jelas Sumadi.
Sumadi mengatakan telah meminta pemerintah di tingkat kecamatan merampungkan pendataan potensi rawan kekeringan. Dari 18 kecamatan, baru 10 kecamatan menyetorkan pendataan.
Menurutnya data tersebut bakal jadi dasar dalam penanganan dampak kemarau saat ini. Ia mengatakan belum ada pendistribusian bantuan air bersih meski dampak kemarau mulai dirasakan dan sudah disiapkan 1.500 tangki.
"Terkait penyaluran (bantuan air beraih) pemerintah kelurahan wajib membuat surat permintaan bantuan secara resmi, seperti tahun-tahun sebelumnya," ujar Sumadi.