Pasukan Israel dalam operasi darat di Gaza. Foto: EFE-EPA
Fajar Nugraha • 6 February 2025 18:05
Gaza: Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz mengatakan menginstruksikan tentara untuk mempersiapkan rencana bagi sejumlah besar warga Palestina untuk meninggalkan Jalur Gaza. Warga Gaza direncanakan akan dipaksa keluar melalui jalur darat serta jalur laut dan udara.
Katz menyambut baik apa yang disebutnya sebagai "rencana berani" Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bagi warga Gaza untuk meninggalkan wilayah tersebut. Hampir seluruh wilayah itu telah dihancurkan oleh serangan darat dan udara Israel yang menargetkan militan Hamas.
Pejabat Palestina menolak saran Trump yang disampaikan dalam konferensi pers hari Selasa bersama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu agar Amerika Serikat mengambil alih kepemilikan Jalur Gaza, memaksa 2 juta warga Palestina untuk pindah ke negara lain, dan kemudian mengubah wilayah di sepanjang Laut Mediterania menjadi "Riviera Timur Tengah."
Netanyahu mengatakan kepada Fox News pada Rabu malam bahwa warga Palestina dapat meninggalkan Gaza saat wilayah tersebut dibangun kembali dan kemudian kembali.
"Itu adalah ide yang luar biasa, dan saya pikir itu harus benar-benar dikejar, diteliti, dikejar, dan dilakukan, karena saya pikir itu akan menciptakan masa depan yang berbeda bagi setiap orang," kata Netanyahu.
Usulan Trump tersebut menuai kritik luas, termasuk dari Perserikatan Bangsa-Bangsa, dengan juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan kepada wartawan pada hari Rabu bahwa setiap pemindahan paksa "sama saja dengan pembersihan etnis."
Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier mengatakan pada Rabu bahwa usulan Trump "menimbulkan kekhawatiran mendalam pada sebagian orang, bahkan kengerian," dan akan "tidak dapat diterima menurut hukum internasional."
Liga Arab yang beranggotakan 22 orang mengatakan rencana Trump "mewakili resep untuk ketidakstabilan" dan tidak akan memajukan prospek negara Palestina.
Amerika Serikat telah lama mendukung solusi dua negara yang dinegosiasikan untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina selama beberapa dekade. "Mereka harus diizinkan pulang," kata Perdana Menteri Inggris Keir Starmer pada hari Rabu.
"Mereka harus diizinkan untuk membangun kembali, dan kita harus bersama mereka dalam pembangunan kembali itu, dalam perjalanan menuju solusi dua negara,” tegas Starmer.
Australia, Tiongkok, Jerman, Irlandia, Rusia, Arab Saudi, dan Spanyol semuanya mengatakan setelah usulan Trump bahwa mereka terus mendukung solusi dua negara. Presiden Palestina Mahmoud Abbas meminta PBB untuk "melindungi rakyat Palestina dan hak-hak mereka yang tidak dapat dicabut," dengan mengatakan bahwa apa yang ingin dilakukan Trump akan menjadi "pelanggaran serius terhadap hukum internasional."