Israel kerahkan Tank ke Tepi Barat. (Fajer TV)
Riza Aslam Khaeron • 24 February 2025 16:43
Ramallah: Israel mengerahkan tank ke wilayah pendudukan Tepi Barat pada Minggu, 23 Februari 2025, menandai pertama kalinya dalam beberapa dekade kendaraan lapis baja tersebut digunakan di wilayah tersebut. Langkah ini menuai kecaman dari otoritas Palestina yang menyebutnya sebagai "eskalasi berbahaya" dan semakin memperburuk situasi di wilayah tersebut.
Mengutip NBC pada Senin, 24 Februari 2025, beberapa tank Israel terlihat memasuki Jenin melalui jalur tanah yang tidak beraspal. Kota tersebut telah lama menjadi pusat perlawanan bersenjata Palestina terhadap Israel.
Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menegaskan bahwa militer akan tetap berada di wilayah tersebut selama satu tahun dan bahwa puluhan ribu warga Palestina yang telah melarikan diri tidak akan diizinkan kembali.
"Kami tidak akan mengizinkan kembalinya penduduk, dan kami tidak akan mengizinkan terorisme untuk kembali dan berkembang," ujar Katz sebagaimana dikutip dari NBC pada Senin, 24 Februari 2025.
Serangan ini merupakan bagian dari operasi yang dimulai pada 21 Januari 2025, hanya dua hari setelah gencatan senjata terbaru di Gaza. Israel mengklaim operasi tersebut bertujuan untuk "menghancurkan militansi" yang mereka anggap bertanggung jawab atas meningkatnya serangan terhadap pasukan Israel.
Peristiwa ini menambah ketegangan di wilayah tersebut, di mana sekitar tiga juta warga Palestina hidup di bawah aturan militer Israel. Warga Palestina melihat serangan ini sebagai upaya Israel untuk memperkuat kontrolnya atas wilayah tersebut.
Baca Juga: Netanyahu Tuntut Pasukan HTS Mundur Sepenuhnya dari Suriah Selatan |