Putri Purnama Sari • 20 February 2025 13:35
Jakarta: Setelah dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara pada Kamis, 20 Februari 2025, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dan Wakil Gubernur Rano Karno tiba di Balai Kota Jakarta sekitar pukul 12.15 WIB. Keduanya mengenakan seragam dinas berwarna putih dengan topi hitam.
Kedatangan mereka disambut meriah iringan musik tradisional Betawi, seperti tanjidor dan marawis. Selain itu, tradisi palang pintu turut memeriahkan penyambutan, dimana Pramono dan Rano sempat "diadang" oleh seniman silat sebelum akhirnya diperbolehkan masuk setelah peragaan seni bela diri dan berbalas pantun.
Tradisi Palang Pintu adalah budaya khas Betawi yang biasanya digunakan dalam acara penyambutan tamu kehormatan, termasuk juga dalam pernikahan adat Betawi. Tradisi ini menggabungkan seni bela diri pencak silat, pantun berbalas, dan musik tradisional seperti gambang kromong atau tanjidor.
Makna Palang Pintu
Dalam konteks penyambutan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung dan Rano Karno, tradisi Palang Pintu melambangkan:
- Ujian atau Tantangan – Tamunya harus “diterima” dengan adu pantun dan unjuk kebolehan silat sebelum benar-benar masuk ke tempat tujuan.
- Penghormatan – Sebagai bentuk penerimaan masyarakat Betawi terhadap pemimpin baru.
- Doa dan Harapan – Biasanya diakhiri dengan doa agar pemimpin yang baru dilantik bisa menjalankan amanah dengan baik.
Prosesi Palang Pintu
- Penampilan Pencak Silat – Para pesilat dari kelompok budaya Betawi menunjukkan keahliannya.
- Adu Pantun – Perwakilan tuan rumah dan penyambut saling berbalas pantun.
- Penyampaian Pesan Moral – Biasanya berisi nasihat dan harapan untuk tamu yang disambut.
- Doa Bersama – Sebagai simbol restu dari masyarakat.
Diadakannya tradisi Palang Pintu untuk Pramono Anung dan Rano Karno setelah pelantikan ini menunjukkan penghormatan dan penerimaan dari masyarakat Betawi terhadap kepemimpinan baru di Jakarta.
Setelah prosesi palang pintu, Pramono dan Rano disambut oleh Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta, Teguh Setyabudi, dengan pelukan hangat.
Mereka kemudian menuju Balai Agung untuk melaksanakan serah terima jabatan, di mana sejumlah tamu undangan, termasuk mantan gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Anies Baswedan, telah menanti. Penyambutan ini mencerminkan kekayaan budaya Betawi dan semangat kebersamaan dalam menyambut pemimpin baru Jakarta.