PM Israel Benjamin Netanyahu. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 24 February 2025 14:28
Tel Aviv: Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan pada hari Minggu kemarin bahwa Israel siap melanjutkan pertempuran melawan Hamas setelah kelompok pejuang Palestina itu menuduh Tel Aviv cenderung membahayakan gencatan senjata Gaza dengan menangguhkan pembebasan tahanan.
Fase pertama gencatan senjata, yang sebagian besar telah menghentikan lebih dari 15 bulan perang yang menghancurkan di Jalur Gaza, akan berakhir di awal Maret, dan rincian fase berikutnya yang direncanakan belum disetujui kedua pihak.
Dengan ketegangan yang kembali meningkat atas kesepakatan tersebut, Israel pada hari Minggu mengumumkan perluasan operasi militer terhadap pejuang di Tepi Barat, tempat kekerasan telah melonjak selama perang Gaza.
Netanyahu, berbicara dalam upacara militer sehari setelah Israel menghentikan pembebasan ratusan tahanan Palestina dengan imbalan enam sandera yang dibebaskan Hamas di Gaza, bersumpah untuk mencapai tujuan perang dalam negosiasi "atau dengan cara lain.”
"Kami siap untuk melanjutkan pertempuran sengit kapan saja," tegas Netanyahu, dikutip dari Hurriyet Daily, Senin, 24 Februari 2025.
Sejak gencatan senjata dimulai pada 19 Januari, pejuang Gaza telah membebaskan 25 sandera Israel yang masih hidup dalam seremoni pembebasan. Para sandera sering kali diapit oleh pejuang bertopeng dan diminta untuk berbicara.
Setelah enam sandera dibebaskan pada hari Sabtu, Israel menunda rencana pembebasan lebih dari 600 warga Palestina, dengan alasan apa yang disebut Netanyahu sebagai “seremoni yang memalukan" di Gaza.
Komite Internasional Palang Merah, yang telah memfasilitasi pertukaran sandera-tahanan, sebelumnya telah mengimbau "semua pihak" agar pertukaran dilakukan dengan cara "bermartabat.”
Pejabat senior Hamas Bassem Naim mengatakan penundaan pembebasan oleh israel akan "membahayakan seluruh perjanjian” di Gaza.
Naim meminta para mediator gencatan senjata, "terutama Amerika (Serikat),” untuk menekan Israel "agar melaksanakan perjanjian sebagaimana adanya dan segera membebaskan tahanan kami.”
Kedua belah pihak saling menuduh melakukan pelanggaran, tetapi sejauh ini gencatan senjata di Gaza masih berlaku.
Baca juga: Momen Mengejutkan: Sandera Israel Cium Kening Pejuang Hamas saat Dibebaskan