Pengamat: Ancaman Bom Pesawat Saudi Airlines Harus Diusut Tuntas

Proses Evakuasi Pesawat Saudi Arabian Airlines dengan nomor penerbangan SVA 5688. Istimewa

Pengamat: Ancaman Bom Pesawat Saudi Airlines Harus Diusut Tuntas

Rahmatul Fajri • 22 June 2025 14:22

Jakarta: Pengamat militer dan Kepala Laboratorium Indonesia 2045 (Lab 45) Jaleswari Pramodhawardani menilai dua kali ancaman bom di pesawat Saudi Airlines harus diusut tuntas. Jangan sampai peristiwa ancaman bom tersebut berlalu begitu saja.

"Saya kira dua insiden ancaman bom dalam waktu berdekatan, meskipun diklasifikasikan sebagai informasi yang tidak berdasar/hoaks merupakan sinyal yang tidak boleh diabaikan," kata Jaleswari saat dihubungi, Minggu, 22 Juni 2025.

Jaleswari mengatakan meskipun ancaman bom tersebut hoaks, pelaku harus ditindak tegas. Penegakan hukum yang kuat akan memberikan efek jera bagi pihak-pihak yang mencoba mengganggu keamanan penerbangan dan menciptakan kepanikan publik.

Ia mengatakan aparat perlu mempererat kerja sama lintas lembaga. Koordinasi formal antara Kementerian Perhubungan, Polri, TNI, maskapai penerbangan, dan otoritas penerbangan sipil negara lain (seperti GACA Saudi Arabia dan ACC Kuala Lumpur) harus terus ditingkatkan. Saluran komunikasi harus dipastikan berjalan lancar dan informasi dapat dibagi secara efisien dalam situasi darurat.

"Secara keseluruhan, insiden ini menunjukkan bahwa ancaman terhadap keamanan penerbangan tetap menjadi perhatian serius, bahkan jika ancaman tersebut tidak berdasar. Respons yang cepat, kolaborasi yang kuat, dan evaluasi berkelanjutan adalah kunci untuk menjaga keselamatan penerbangan kita," katanya.

Jaleswari mengatakan aparat perlu mengambil beberapa langkah dan memperhatikan sejumlah hal terkait ancaman bom di pesawat tersebut. Pertama, peningkatan standar operasional prosedur (SOP) keamanan. Evaluasi ulang dan perketat SOP penanganan ancaman bom, mulai dari penerimaan informasi hingga proses pemeriksaan dan evakuasi. 

"Pastikan seluruh personel terkait, dari kru maskapai, petugas bandara, hingga tim keamanan, memahami dan mampu menerapkan SOP ini dengan baik," katanya.
 

Baca juga: Kali Kedua Pesawat Jemaah Diancam Bom, Dirjen PHU: Ini Mengganggu Ketenangan

Kedua, ialah analisis pola dan modus operandi. Ia mengatakan penting bagi aparuntuk melakukan analisis mendalam terhadap dua insiden ini. Apakah ada kesamaan dalam metode pengiriman ancaman (email, telepon), bahasa yang digunakan, waktu kejadian, atau bahkan rute penerbangan yang ditargetkan? Pola-pola ini dapat memberikan petunjuk mengenai motivasi dan identitas pelaku.

Ketiga, peningkatan intelijen siber dan monitoring media sosial. Ia mengatakan ancaman bom, terutama yang bersifat hoaks, seringkali berasal dari dunia maya. 

"Peningkatan kemampuan intelijen siber untuk melacak sumber ancaman, memantau forum-forum gelap, dan media sosial adalah krusial. Identifikasi individu atau kelompok yang memiliki riwayat menyebarkan ancaman palsu," katanya.

Selanjutnya, edukasi dan kesadaran masyarakat. Masyarakat juga memiliki peran penting. Edukasi publik mengenai bahaya menyebarkan hoaks atau informasi yang tdk benar, terutama terkait ancaman keamanan, harus terus digalakkan. 

"Kampanye kesadaran ini dapat membantu mengurangi insiden ancaman palsu yang menghabiskan sumber daya dan menyebabkan kepanikan," katanya.

Sebelumnya, pesawat Saudia Airlines kembali mendapat ancaman bom. Akibatnya pesawat tersebut mendarat darurat di Bandara Internasional Kulanamu Deli Serdang, Sumatra Utara, Sabtu pagi. Ini merupakan kejadian kedua dalam sepekan.

"Hari ini pukul 09.27 WIB, telah mendarat satu penerbangan dialihkan di Bandara Internasional Kualanamu," ujar Plt Director of Operation and Service PT Angkasa Pura Aviasi Nugroho dalam keterangan tertulis, Sabtu, 21 Juni 2026.

Pesawat nomor penerbangan SV5688 itu, lanjut dia, melayani rute Jeddah-Surabaya terpaksa mengalihkan pendaratan sebagai langkah teknis menjamin keselamatan penerbangan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Arga Sumantri)